TUAPEJAT (SUMBAR) - Sebagian korban bencana tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang sebagian di antaranya ditempatkan oleh pemerintah di Kilometer 37, Pulau Pagai Selatan, dan direncanakan sebagai lokasi pembangunan hunian sementara berada dalam keadaan telantar.
Direktur Yayasan Kuala Merdeka Sumatera Selatan yang bergerak di bidang kemanusiaan, Ali Goik, yang baru kembali dari Kepulauan Mentawai, Senin (13/12/2010) mengatakan bahwa ratusan pengungsi masih bertahan di bawah tenda-tenda darurat yang membuat para pengungsi rentan diserang penyakit.
Namun, menurut Ali, kondisi berbeda ditemukan di Dusun Tumalei, Desa Silabu, Kecamatan Pagai Utara, yang juga merupakan dusun terdampak parah bencana tsunami.
Tidak kurang 43 keluarga di dusun itu, yang sejak awal difasilitasi pembangunan hunian tetap oleh Yayasan Citra Mandiri Mentawai, justru tidak terkesan sebagai korban bencana karena sudah pulih dari trauma.
Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat Dody Ruswandi pada hari yang sama mengatakan, hunian sementara di Pulau Pagai Selatan belum bisa dibangun karena Palang Merah Indonesia, sebagai pihak yang akan mendirikan hunian sementara itu, masih kesulitan memperoleh kayu.
Dody menambahkan, pemerintah hingga sejauh ini telah mendirikan sekitar 160 hunian sementara di Kilometer 17 Pulau Pagai Utara.
Sumber: Tribun Timur