WAMENA (PAPUA) - Wanita Baptis Papua memiliki andil yang cukup besar dalam peningkatan dan membesarkan gereja Baptis di Tanah Papua. Berkat sentuhan kasih yang penuh keibuan wanita Baptis di Papua, selangkah lebih maju untuk membawa perubahan bagi jemaat Tuhan, khususnya mereka yang berada di kampung dan daerah terpencil.
Konferensi IX Wanita Baptis Papua yang berlangsung di Wamena pada tanggal 2 – 6 November 2010, menjadi suatu moment penting dalam pejalanan Gereja Baptis di Tanah Papua. Dimana dengan peran serta Wanita Babtis ini telah mampu mengembangkan jemaat untuk lebih maju dan membawa perubahan yang cukup signifikan dalam kemajuan daerah, khususnya kabupaten-kabupaten di wilayah provinsi Papua dan Papua Barat.
Acara Konferensi IX Wanita Baptis Papua yang dibuka Wakil Bupati Jayawijaya, Jhon R. Banua itu dimuali dengan ibadah bersama yang berlangsung di Gereja Baptis Sion, Wamena dipimpin Pdt. Ingrid Subagio. Hadir pada acara itu Wakil Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, Penjabat Bupati Lany Jaya, Jhon Way, S.Hut, Ketua BPP-PGBP Pdt. Perinus Kogoya, Dip.Th. Ketua GOW Jayawijaya Ny. Yustina Banua, serta para peserta konferensi wanita Baptis Papua yang berasal dari provinsi Papua dan Papua Barat.
Bupati Jayawijaya dalam sambutanya yang dibacakan Wakil Bupati Jhon R. Banua mengatakan, kiprah Wanita Baptis Papua tidak terlepas dari keberadaan gereja Baptis sebagai induk dari semua organisasi gereja Baptis.
Dalam rentang waktu perjalanannya yang cukup panjang, dalam memberikan pelayanan dijalan Tuhan wanita baptis telah ikut andil dalam meningkatkan dan membesarkan gereja baptis di tanah Papua. Berkat sentuhan kasih yang penuh keibuan wanita baptis yang ada di Papua kini selangkah lebih maju dari sebelumnya.
Dikatakan keikutsertaan organisasi ini dalam memajukan kesejahteraan masyarakat terutama kaum ibu yang tinggal dipelosok kampung dan daerah terpencil semakin terlihat jelas kemajuannya. Berbagai keterampilan yang diajarkan wanita Baptis kepada kaum ibu dan remaja putri semakin menunjukan peningkatan yang signifikan, berkat keterampilan yang diajarkan itu kaum ibu dan remaja putri telah mengembangkannya dalam bidang usaha untuk meningkatkan perekonomiannya.
“Saya yakin dan percaya bila semua itu dilakukan dengan hati ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab, dapat mewujudkan cita-cita wanita baptis menjadi wanita mandiri professional namun tidak mengurangi kodratnya sebagai kaum wanita” katanya.
Oleh karenanya tidak salah kalau dalam kesempatan yang baik ini saya menyatakan bahwa wanita baptis dapat dijadikan sebagai mitra kerja pemerintah dalam usaha membangun dan meningkatkan pembangunan di Provinsi Papua pada umumnya, tambahnya.
Untuk itu diharapkan dalam konferensi ini akan dihasilkan suatu rumusan atau cara yang paling tepat untuk memajukan wanita baptis dalam menjalankan profesinya sebagai pelayan Tuhan.
Semetara itu Ketua Badan Pelayan Pusat-Persekutuan Gerega-gereja Baptis Papua (BPP-BGBP) Pdt. Perinus Kogoya, Dip. Th dalam sambutanya mengatakan, Wanita Baptis sekarang patut dibanggakan karena saat ini banyak SDM yang dimiliki oleh wanita Baptis untuk dipakai sebagai pelayan Tuhan.
“Saya salut dengan wanita Baptis yang tetap teguh menjalankan programnya, jadi kepada seluruh wanita Baptis saya minta supaya tidak hanya berambisi jadi ketua, tetapi harus tetap dengan keteguhan yang ada untuk terus bersaksi demi kemuliaan nama Tuhan,” katanya.
Perinus Kogoya sebagai pembinan Wanita Baptis melalui Konferensi IX Wanita Baptis itu, mengajak seluruh kaum Wanita Baptis yang ada di Papua dan Papua Barat, untuk bersatu tanpa membedakan satu kelompok dengan kelompok lain, supaya misi pelayanan yang dilaksakan bisa tetap dijalankan serta bisa lebih mandiri dalam menjalankan semua program-programnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Departemen Wanita Baptis Papua, Yatina Ester W. Kogoya kepada Papua Pos mengatakan, melalui Konferensi Wanita Baptis ke-IX yang berlangsung di Wamena diharapkan kedepan seluruh jemaat dan kaum ibu (wanita) Baptis bisa bersatu dalam melakukan pelayanan, tanpa melihat perbedaan..
Sementara itu Ketua Panitia Konferensi dalam laporannya yang dibacakan Sekretaris Panitia Suryani Yigibalom SE. MM. mengatakan, konferensi IX Wanita Baptis Papua akan berlangsung selama 5 hari dengan peserta sebanyak 1.500 orang yang berasal dari 21 wilayah diseluruh Tanah Papua dengan 292 gereja dan 9 Pos PI baru.
Pelaksanaan konferensi berlangsung di Gereja Baptis Panorama Pikhe, Wamena dengan mengambil tema “ Berdirilah Teguh, Jangan Goyah” serta sub temanya, Menjadikan Wanita-Wanita Baptis Papua yang semakin dewasa secara rohani, kreatif dan mandiri serta meningkatkan harkat dan martabat wanita untuk malasakan tri tugas penggilan gereja di tengah-tengah tantangan zaman.
Pelaksanaan Konferensi IX Wanita Baptis Papua sesuai dengan AD/ART Departemen Wanita Baptis Papua dengan tujuan mengevaliasi pelayanan wanita Baptis Papua selama empat tahun ( 2006-2010), Kemudian menyusun program kerja pelayanan guna dilaksanakan pada masa layan 2010-2014, serta memilih Ketua Umum, Sekretasi Umum dan Bendahara Umum untuk masa layan 2010 -2014.