SOLO (JATENG) - Baru saja sebuah gereja di Sukoharjo, diteror bom pada Selasa kemarin dan masih diselidiki. Kini muncul kasus penembakan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) di Solo Jawa Tengah oleh orang tak dikenal. Pengurus gereja pun melaporkan kasus ini ke polisi.
Gereja yang beralamat di Jalan Kedempel, Dawungwetan, Kelurahan Danukusumah, Serengan, Solo, ditembak pada Ahad (5/12). Penembakan tersebut membuat kaca bagian atas berlubang.
Suasana GKMI Solo Rabu (8/12) siang mendadak ramai, menyusul laporan pengurus gereja. Peristiwa itu sebenarnya sudah diketahui pegurus gereja pada minggu pagi yang lalu, menjelang misa. Namun, pihak gereja sepakat menutupi kasus ini karena khawatir akan meresahkan jemaat.
Menurut Pendeta Muda Simon Petrus Agus Wahyudi, berdasarkan musyawarah intern gereja, peristiwa itu akhirnya dilaporkan ke polisi hari Rabu siang dan langsung ditindaklanjuti dengan olah TKP. Polisi juga menyisir sejumlah lokasi untuk mencari kemungkinan adanya peluru yang lain.
Sementara menurut pengurus gereja, Sri Sarsiah, kerusakan yang dialami gereja akibat peristiwa ini hanya sebuah kaca yang berlubang di bagian atas gereja. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan lain, karena saat kejadian gereja dalam keadaan kosong.
Selain serpihan kaca yang pecah, pihak pengurus gereja juga menemukan sebuah potongan besi sepanjang dua centimeter yang diduga digunakan sebagai peluru dalam aksi penembakan tersebut.
Hingga kini, kasus yang diduga bermotif teror ini masih dalam penyelidikan polisi. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Namun pihak gereja mengaku peristiwa ini tidak membuat aktivitas gereja menjadi terganggu.
Berbagai aktivitas peribadatan masih berlangsung seperti biasa. Menyusul laporan ke polisi, pihak gereja meminta jemaat tetap tenang dan tidak terpengaruh peristiwa ini.
Sumber: Liputan6