Friday, 31 December 2010

Friday, December 31, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Presiden Susilo Bambang Yudhoyono: Agama Sebagai Inspirasi dan Motifasi dalam Memperkokoh Kerukunan Umat Beragama.
JAKARTA - Sebagai bangsa yang religius, Indonesia harus menjadikan agama sebagai inspirasi dan motivasi dalam memperkokoh kerukunan umat beragama.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini dalam sambutan Perayaan Natal Nasional 2010 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senin (27/12) malam.

Presiden mengingatkan, dalam beberapa hari ke depan kita akan memasuki tahun 2011, dan Indonesia harus bersiap diri untuk melanjutkan pembangunan menuju masa depan yang lebih baik, menjadi salah satu dari emerging nation.

“Oleh karena itu sebagai modal sosial yang sangat penting, marilah terus kita perkokoh kerukunan kehidupan dengan penuh toleransi, saling menghargai serta saling menghormati dan mengasihi,” kata Presiden SBY.

“Kemajemukan bangsa kita harus menjadi kekuatan, kemajukan harus kita sikapi dengan penuh rasa syukur, yang diimbangi oleh perbuatan-perbuatan positif. Keragaman yang kita miliki harus kita terima sebagai anugerah dari Tuhan YME,” ujar SBY.

Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga kemajemukan dan sendi-sendi kebebasan beragama, dan menjaga agar tidak ada yang disakiti karena perbedaan paham politik atau identitas sosial lainnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden mengajak seluruh umat beragama untuk memperkokoh rasa persaudaraan antar anak bangsa.

“Mari kita letakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu, kelompok, dan golongan,” Presiden SBY mengingatkan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Wapres Boediono, sejumlah menteri KIB II, antara lain, Menko Polhukam Djoko SUyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Acara ini mengambil tema ‘Terang yang Sesungguhnya Sedang Datang ke Dunia,’ dengan sub tema ‘Dengan Damai Natal Kita Perkokoh Kebersamaan dan Kesatuan sebagai Bangsa yang Bermartabat.’

Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu selaku Ketua Panitia mengucapkan terima kasih kepada perwakilan berbagai pemimpin agama yang hadir dalam acara ini.

“Makna dari sub tema Natal ini adalah bagaimana pada saat damai Natal, dan tentu setelahnya, kita senantiasa memperkokoh kehidupan dan kesatuan Indonesia dengan menjaga tali kebersamaan dan kepedulian kita di tengah keragaman dan kemajemukan bangsa kita,” kata Mari Pangestu menjelaskan makna sub tema perayaan Natal tahun ini.

Acara ini dimeriahkan dengan pagelaran musikal berjudul ‘Kampung Kasih Indonesia’ yang menggambarkan keragaman dan kemajemukan Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai kebersamaan.

Sumber: PresidenRI.Go.id