Wednesday 15 December 2010

Wednesday, December 15, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Presiden Tak Gubris Permintaan Bantuan dari PGI.
JAKARTA - Umat kristen Indonesia meminta bantuan kepada presiden untuk melindungi mereka dari para penyerang. Persatuan Gereja Indonesia (PGI) juga menyerukan ini ke dunia internasional. Antara lain dengan meminta perhatian Gereja Protestan di Belanda (PKN). Namun upaya tersebut tidak digubris oleh presiden SBY. Ikuti keterangan Gomar Gultom, sekretaris umum PGI kepada Radio Nederland.

Massa Front Pembela Islam FPI, Forum Umat Islam FUI dan gerakan Reformasi Islam Garis, melakukan aksi razia terhadap perumahan di Rancaekek, kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (12/12). Aksi tersebut sebetulnya dapat dicegah jika pemerintah melindungi kebebasan beragama dan menjalankan ibadah serta memberikan izin yang lebih mudah bagi pembangunan gereja.

"Jadi yang selalu diganggu adalah rumah beribadah yang katanya harus punya izin," ujarnya. Izin itulah yang selalu dituntut sekelompok masyarakat. Seandainya warga kristen sudah memiliki rumah ibadah khusus maka keamanan relatif tidak menjadi persoalan. 

Perlindungan
PGI selalu meminta kepada pemerintah agar menjalankan tugas dan serta kewajiban melindungi kebebasan orang beribadah. Meskipun izin mendirikan rumah ibadah sama seperti izin mendirikan bangunan lain. 

Izin untuk mendirikan rumah ibadah sama seperti izin bangunan lain yang dibutuhkan pemerintah. "Kalau rumah beribadah belum ada pemerintah harus membantu mencarikan jalan keluar. Misalnya dengan memberi ruang atau tempat buat orang menjalankan ibadah di tempat lain."

Sejauh ini kalau gereja sudah memperoleh izin tidak ada gangguan yang berarti. Dalam beberapa tahun terakhir yang diganggu adalah rumah ibadah yang tidak menggunakan izin. 

Perhatian Presiden
Sebetulnya PGI sudah meminta supaya presiden SBY menindak para pelaku kerusuhan dan pelaku kekerasan. Juga meminta kepolisian untuk tidak membiarkan warga melakukan sweeping, karena itu adalah pekerjaan polisi. "Janganlah wewenang kepolisian diambil alih oleh sekelompok masyrakat. Kalau hal seperti ini dibiarkan maka negara ini akan chaos."

Sejauh ini mereka belum mendengar langkah yang positif dari SBY. Karena sudah bertahun tahun kejadian ini terjadi. "PGI sendiri sudah tiga kali menyurati presiden. Menyurati kepolisian dan parlemen. Tapi sampai saat ini tidak ada respons yang positif."

Internasional
Sementara itu PGI juga sudah meminta perhatian internasional. Terutama beberapa staf kedubes, atau komisi hak-hak asasi manusia yang kebetulan datang ke Indonesia. Termasuk di antaranya meminta perhatian mitra kerja di luar negeri seperti Gereja Protestan di Belanda (PKN).

"Dan meminta perhatian mereka supaya melobi negara-negara di Eropa untuk memberi perhatian ke sini. Kita bukannya ingin mengadu ke luar negeri. Tetapi karena masalah kemanusiaan dan hak beribadah adalah masalah universal. Oleh karena itu adalah masalah kita bersama."
 
Yang diperoleh PGI justru simpati dan keprihatinan. Beberapa gereja bahkan sudah menyurati presiden SBY. Misalnya gereja Lutheran di Amerika itu sudah menyurati langsung. Tapi sampai saat ini tidak ada respons dari presiden SBY.
 
Sumber: RNW