Sunday, 5 December 2010

Sunday, December 05, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Warga Rasakan Manfaat Program dari Karitas Keuskupan Purwokerto (Karito).
BANYUMAS (JATIM) - Empat komunitas desa di Jawa Tengah mendapatkan manfaat dari program pendampingan dalam pengurangan resiko bencana yang dilakukan Karitas Keuskupan Purwokerto (Karito) dari bulan April hingga November tahun ini.

Hal itu terungkap dalam kegiatan seminar yang diselenggarakan Karito di Rumah Pastoral Hening Griya, Baturaden, Banyumas, pada 29-30 November yang dihadiri 60 perwakilan organisasi masyarakat, fasilitator dan aparat desa dari empat komunitas terlibat di dalamnya.

Keempat komunitas tersebut masing-masing berada di Kabupaten Cilacap, Brebes, Purworejo, dan Wonosobo.

Selama delapan bulan tim Karito melatih 25 fasilitator yang kemudian bersama dengan tim dari Karito mereka membimbing masyarakat di empat desa terpilih untuk melakukan kajian-kajian bencana di masing-masing desa.

“Tanggal 25 Oktober kami mengadakan simulasi tanah longsor dan bagaimana masyarakat harus bersikap,” kata Siswo Suryanto, kepala desa Wadasgumantung, kepada UCANews di sela seminar.

Beberapa hari kemudian mereka mengadakan pelatihan penanganan gawat darurat di sebuah Rumah Sakit. Kegitatan ini membuat mereka tahu cara merawat orang yang terluka sebelum dibawa ke rumah sakit.

Menurut Siswo, 80 persen dari sekitar 850 jiwa penduduk desa setempat terlibat dalam pelatihan.

Sedangkan warga desa Karangreja, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, menemukan banjir sebagai ancaman bencana di desa mereka.

Tim fasilitator lalu melakukan penyadaran bahaya banjir, memperbaiki saluran air dan membangun jalur-jalur evakuasi.

Sedangkan Komunitas Desa Anggunggondok di Wonosobo menanam pohon dan membuat peraturan desa mengenai pelestarian hutan dan lingkungan, yang merupakan tanggapan atas ancaman kekurangan air akibat hutan di sekitar tempat tinggal mereka rusak.

Direktur Karitas Diosis Purwokerto (Karito) Pastor Stefanus Budhi Prayitno Pr mengaku senang dengan keseriusan masyarakat.

“Saya melihat semangat mereka, yang bekerja dengan kesungguhan hati untuk menjawab kebutuhan masyarakat setempat,” kata Pastor Budhi kepada UCANews.

“Saya berharap relasi Karito dan masyarakat ini berlanjut. Dan mereka menjadi alat masyarakat di desa untuk menjawab kebutuhan nyata di masyarakat,” tambahnya.

Pator Budhi melanjutkan bahwa Karito akan siap membantu memberikan pelatihan-pelatihan, namun masyarakat diharapkan mandiri setelah tiga tahun.

Sumber: Cathnews Indonesia