Sunday 30 January 2011

Sunday, January 30, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kecewa Hasil Pilbup Bolaang Mongondow.
KOTAMOBAGU (SULUT) - Pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong, rupanya menuai sejumlah kekecewaan dari beberapa elemen masyarakat di Bolmong.

Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) misalnya, sebagai salah satu organisasi terbesar di Bolmong Raya yang telah memiliki ribuan kader, nampaknya merasa kecewa karena tidak adanya kader dari GMIBM yang diakomodir pada Pilbup Bolmong kali ini.

Kekecewaan tersebut dilontrakan langsung Wakil Ketua GMIBM Pdt JM Rasubala MTh,Rabu (19/1) kemarin. Kami agak kecewa dengan tidak dikomodirnya kader kami dalam Pilbup Bolmong kali ini. Sebab ada sejumlah kader yang kami nilai layak untuk memimpin Bolmong kedepan, tutur Rasubala.

Meskipun begitu Rasubala tidak akan membuat Sinode GMIBM mengeluarkan pernyataan yang bisa memancing terjadinya konflik. Bahkan Rasubala mengatakan, pihaknya kedepan akan mengeluarkan surat penggembalaan kepada seluruh jemaat yang tergabung dalam Sinode GMIBM untuk ikut berpartisipasi aktif dalam hajatan politik kali ini.

Kami akan meminta agar sleuruh jemaat kami mengalurkan hak politik mereka dengan dasar kesadaran yang mampu dipertanggung jawabkan kepada Tuhan.

Namun disisi lain kami meminta kepada para jemaat untuk tidak terklibat dalam politik praktis yang menjurus ke arah negatif, tambahnya.

Arus kekecewaan tersebut juga datang dari beberapa aktivis Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), yang menyayangkan keputusan Partai Golkar yang mengambil pasangan, padahal seharunya kader figur seperti Marten Tangkere yang tak lain Ketua Pemuda Sinode GMIBM, layak mendampingi ADM.

Prestasi dan kredibilitas Tangkere tidak lagi diragukan. Apalagi dengan diakomodirnya Tangkere berarti menandakan pasangan ini adalah respresentatif dari seluruh unsur di Bolmong, tukas aktivis GAMKI Kotamobagu Nelson Ochotan.

Sumber: Swarakita