VATIKAN - Paus Benediktus XVI, Selasa (25/1) mengecam serangan bom di Bandar Udara (Bandara) Domodedovo Moskwa Selatan yang menewaskan 35 orang dan melukai lebih dari 100 orang pada Senin (25/1) sore waktu setempat.
Dalam surat terbukanya kepada Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, Paus mengungkapkan kesedihannya yang mendalam dan mengecam aksi kekerasan tersebut.
Benediktus XVI juga mengatakan, dia memberikan dukungan spiritual dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada para keluarga korban sambil tidak lupa mendoakan para korban yang mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.
Pernyataan Sri Paus itu muncul satu hari setelah peristiwa bom yang diduga sebagai bom bunuh diri di ruang kedatangan Bandara terbesar Moskwa.
Oleh Kremlin dan para pemimpin dunia, peristiwa itu dilihat sebagai aksi teror dan merupakan serangan yang paling mematikan di ibukota Rusia setelah bom di stasiun kereta api Kota Moskwa pada Maret tahun lalu.
Pelaku bom pada Senin (24/1) sore kemarin itu diduga adalah bagian dari kelompok militan Kaukasus Utara. Moskwa kerap diserang bom pada satu tahun terakhir. Pelakunya adalah para militan dari daerah-daerah muslim di mana Rusia sedang berperang dengan para pemberontak muslim.
Sumber: SuaraPembaharuan
Dalam surat terbukanya kepada Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, Paus mengungkapkan kesedihannya yang mendalam dan mengecam aksi kekerasan tersebut.
Benediktus XVI juga mengatakan, dia memberikan dukungan spiritual dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada para keluarga korban sambil tidak lupa mendoakan para korban yang mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.
Pernyataan Sri Paus itu muncul satu hari setelah peristiwa bom yang diduga sebagai bom bunuh diri di ruang kedatangan Bandara terbesar Moskwa.
Oleh Kremlin dan para pemimpin dunia, peristiwa itu dilihat sebagai aksi teror dan merupakan serangan yang paling mematikan di ibukota Rusia setelah bom di stasiun kereta api Kota Moskwa pada Maret tahun lalu.
Pelaku bom pada Senin (24/1) sore kemarin itu diduga adalah bagian dari kelompok militan Kaukasus Utara. Moskwa kerap diserang bom pada satu tahun terakhir. Pelakunya adalah para militan dari daerah-daerah muslim di mana Rusia sedang berperang dengan para pemberontak muslim.
Sumber: SuaraPembaharuan