MEDAN (SUMUT) - Ratusan orang dari Partukkoan Naposo Bangso Batak (PNPB) menggelar unjuk rasa memprotes penganugerahan gelar Raja Batak kepada Presiden SBY pada saat kunjungan Presiden nanti ke Sumatera Utara.
Massa mengelar aksi di depan Tugu Raja Sisingamangaraja XII di Jalan SM Raja, Medan, Minggu (16/1/2011) siang. Bahkan, massa menangis-nangis menghadap ke arah patung Sisingamangara XII.
"Opung, lihat lah opung sudah dipakai gelar raja batak untuk kepentingan elit-elit politik, opung," ujar Pimpinan aksi, Edi Barita Malau, sambil terisak-isak.
PNPB dalam pernyataannya menuntut pembatalan pemberian gelar adat kepada seluruh aparatur negara tanpa terkecuali. Menurut mereka, gelar itu hanya digunakan sebagai ajang popularitas dan komersialisasi. Mereka juga menuntut pemerintahan SBY bertanggung jawab terhadap kriminalisasi jemaat HKBP di Bekasi.
Sembari berorasi, massa PNPB menyanyikan lagu Batak berjudul "O Tano Batak".
"Ada politisasi kebudayaan oleh elit demi kepentingan pribadi dan golongan yang menjadi pemecah belah kekerabatan yang terjalin di Tanah Batak," teriak Malau.
PNPB juga menilai Presiden SBY gagal membangun sarana dan prasarana publik di tanah batak. Bahkan, menurut mereka, perkembangan masyarakat Batak semakin termiskinkan.
Setelah berkisar setengah jam berorasi massa akhirnya membubarkan diri. Sebelumnya massa juga menggelar aksi di depan Gereja HKBP di Jalan Sudirman.
Massa membawa sepanduk bertuliskan, "Hey SBY jangan kau coba datang ke tanah batak", "SBY sok kali kau", juga spanduk bertuliskan "Hey TB Silalahi jangan kau jual orang Batak kepada SBY".
Sumber:Tribunews/Tempo