Monday, 24 January 2011

Monday, January 24, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sekjen KWI : Kondisi Indonesia Tak Senegatif yang Diterima.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Benny Susetyo mengatakan, kondisi yang sebenarnya terjadi di Indonesia, penting untuk disampaikan ke dunia internasional untuk memperbaiki citra negara ini.

"Sangat penting untuk menjelaskan dengan terang mengenai kondisi di Indonesia agar dunia mengerti bahwa informasi itu tidak senegatif yang mereka terima. Tokoh-tokoh agama yang kerap berbicara di internasional harus bisa meluruskannya," kata Benny saat dihubungi di Jakarta, Minggu (23/1).

Dikatakannya, kondisi keamanan yang kondusif di Tanah Air serta sistem demokrasi yang berjalan dengan baik ini harus disampaikan kepada dunia internasional. "Kekerasan memang masih ada, tetapi semua bisa diselesaikan dengan baik, itu yang harus disosialisasikan untuk membuat citra Indonesia yang lebih baik," katanya.

Penyatuan visi untuk penyampaian informasi mengenai kondisi Indonesia di dunia internasional, lanjut Beni, akan dikoordinasi oleh Kementerian Luar Negeri pada Senin (24/1), dengan mengumpulkan sejumlah tokoh agama dalam pertemuan rutin mengenai program diplomasi publik.

Dikatakannya, pertemuan para tokoh agama dengan Kemenlu akan berlangsung di Bandung, Senin besok. Benny menjelaskan, dirinya bersama Ketua KWI Mgr Martinus D. Situmorang akan hadir dalam pertemuan rutin tahunan untuk mengagendakan program kerja diplomasi publik yang dijalankan para tokoh agama di tingkat internasional.

Menurut Benny, sejumlah tokoh agama seperti dari NU, Muhammadiyah, dan PGI juga dikabarkan akan hadir dalam pertemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pertemuan itu tidak terkait dengan kasus tuntutan para tokoh agama terhadap kinerja Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang belakangan memicu berbagai opini di masyarakat mengenai kebenaran prestasi yang telah dicapai pemerintahan ini.

"Ini tidak ada kaitannya dengan kasus kemarin. Ini program tahunan Kemenlu dengan para tokoh agama," katanya.

Sumber:Antara