Tuesday 8 February 2011

Tuesday, February 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 100 umat Katolik Cina Hadiri Pentahbisan Uskup Agung Savio Hon Tai-fai di Roma.
HONG KONG (RRC) - Lebih dari 100 umat Katolik Cina asal Hong Kong dan bagian dunia lainnya menghadiri pentahbisan Uskup Agung Savio Hon Tai-fai di Roma. Dia adalah orang Cina pertama yang akan memegang suatu jabatan penting di Kuria Roma.

Dalam iman, umat Hong Kong itu bergandengan tangan dengan para seminaris, suster, dan imam asal Cina daratan yang tengah belajar di Eropa serta sejumlah misionaris asing yang biasa memberi pelayanan kepada komunitas-komunitas Katolik Cina.

Uskup Agung Hon, sekretaris Kongregasi Evangelisasi, ditahbiskan bersama empat uskup agung lain oleh Paus Benediktus XVI di Basilika St. Petrus pada 5 Februari.

Dalam kotbahnya, paus menekankan aspek-aspek tertentu dari pelayanan uskup. Paus menggunakan metafora: “Gembala itu hendaknya jangan seperti bambu, yang bengkok diterpa angin. Gembala itu adalah pelayan dari roh di zamannya.”

Tepukan tangan meriah terjadi ketika pembimbing Hon, Joseph Kardinal Zen Ze-kiun dari Hong Kong, memeluknya seusai pentahbisan itu.

Dalam resepsi di Pontifical Urban College, Kardinal Zen mengatakan, penunjukan Uskup Agung Hon merupakan suatu momen penuh kegembiraan bagi umat Katolik Cina, dan ini menunjukkan betapa besar perhatian paus bagi Gereja di Cina.

Pada Misa perdana di kolese tersebut sehari setelah pentahbisan itu, Uskup Agung Hon menjelaskan kepada lebih dari 250 umat Katolik Cina yang hadir tentang tata upacara pentahbisan dan kotbah paus yang semuanya berlangsung dalam bahasa Latin itu.

“Saya dapat merasakan tiupan angin ketika paus menumpangkan tangannya dengan penuh kekuatan di atas kepala saya,” katanya, sambil menambahkan bahwa tata upacara ini merupakan doa untuk memohon bimbingan Roh Kudus bagi calon uskup baru untuk melanjutkan karya kerasulan.

Pada momen itu, menurut Uskup Agung Hon, dia merasakan misi kerasulannya itu sedemikian kuat melampaui dirinya dan misi tersebut akan dijalani dalam banyak kesulitan demi umat.

C.M. Paul dari Roma menambahkan: Delegasi Cina berjumlah 200 orang, termasuk sahabat-sahabat dan anggota keluarga, menghadiri upacara pentahbisan Uskup Agung Hon di Basilika St. Petrus.

“Kami gembira dan bangga dengan Savio, yang dianugerahkan bakat-bakat istimewa oleh Tuhan untuk melayani Gereja universal,” kata Catherine Hon dari Kuala Lumpur, adik perempuan paling kecil dari Uskup Agung Hon. Sementara Adeline Khu, putri dari Catherine, membaca bacaan pertama dalam Misa bahasa Cina. Dia mengatakan, ini merupakan pertama kalinya dia menggunakan bahasa Cina dalam membaca Kitab Suci pada sebuah peristiwa liturgis yang besar.

“Dewasa ini Cina kini menjadi suatu kekuatan penggerak yang tidak diragukan oleh siapapun,” kata James Hon, kakak laki-laki dari Uskup Agung Hon. Setelah pentahbisan uskup liar di Cina daratan tanpa mandat Vatikan, demikian komentar James, pentahbisan seorang Cina dari Cina daratan menjadi uskup oleh paus sendiri di Vatikan tentu memiliki makna tersendiri.

Sumber:CathnewsIndonesia