TEMANGGUNG (JATENG) - Warga di sekitar Gereja GPdI Temanggung ikut membantu menyelamatkan warga Kristen dari serangan sekelompok orang perusuh yang hendak membakar gereja.
Pengamanan GPdI Temanggung, Sutardjo menuturkan sekitar seribuan orang sempat mendatangi gereja dengan membawa berbagai senjata tajam. Mereka membakar kendaraan dan memecah kaca gereja, Sekitar 20 orang orang jemaat gereja termasuk Sutardjo menyelamatkan diri. Saat itulah warga sekitar gereja datang menolong
“Mereka merusak pintu pagar utama dijebol. Habis itu pintu kedua dijebol. Mereka sempat masuk dan membakar mobil serta motor. Saya menyelamatkan diri ditolong warga kampung. Warga sekita membantu keamanan membantu warga pastori. (Selama ini hubungan dengan warga baik?) Gereja Pantekosta dengan warga baik sekali. Tidak ada masalah apa-apa. “
Sutardjo mengatakan dalam penyerangan di Gereja GPdI 3 mobil dan 6 motor dibakar massa. Selain itu kaca-kaca gereja juga dipecah massa. Saat ini polisi dibantu warga sekitar ikut mengamankan gereja.Sutardjo mengaku tidak mengetahui darimana kelompok penyerang datang.
Ormas Muslim Terlibat ?
Massa yang melakukan pengerusakan di tiga gereja di Temanggung Jawa Tengah terlihat menggunakan atribut Gerakan Pemuda Kabah, organisasi massa dari Partai Persatuan Pembangunan.
Salah satu saksi mata Abaz Zahroetin mengatakan, atribut tersebut mereka bawa ketika membakar gereja dan melempar gedung pengadilan negeri Temanggung dengan bom molotov. Namun, Abaz belum bisa memastikan apakah massa yang melakukan tindakan anarkis itu semuanya berasal dari Gerakan Pemuda Kabah.
“Kalau dari ormas mana kita belum bisa mendeteksi, karena mereka tidak membawa atribut organisasi. Ada beberapa yang menggunakan atribut Gerakan Pemuda Kabah. Tapi kita tidak bisa menyimpulakn bahwa semuanya berasal dari Gerakan tersebut”
Siang tadi, massa merusak gereja di Temanggung Jawa Tengah. Insiden ini dipicu sidang penistaan agama yang digelar di PN Jawa Tengah. Massa tidak puas terhadap tuntutan lima tahun kepada terdakwa kasus penistaan agama Antonius Bawengan. Pasca sidang, massa mengamuk dan melempari PN Temanggung dengan bom molotov. Kemudian, massa merusak gereja GPdI dan sempat menggulingkan truk polisi dan kemudian dilanjutkan kepada Gereja Bethel dan Katolik serta Sekolah Kristen.
Sumber:KBR68H/KabarGereja