MOJOKERTO (JATIM) – Sejumlah anggota Kepolisian Resor (Polres) Kota Mojokerto melakukan penjagaan di sejumlah gereja untuk mengantisipasi kerusuhan seperti terjadi di Pandeglang, Banten (6/2/2011) dan Temanggung, Jateng (8/2/2011).
Kepala Kepolisian Resor Kota Mojokerto AKBP Ronny Bachtiar Arif, Rabu (9/2/2011) mengatakan, kegiatan pengamanan tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Kota Mojokerto supaya tetap kondusif.
"Kami tidak ingin kejadian seperti yang ada di Temanggung dan di Banten akan terjadi di Kota Mojokerto," katanya.
Penjagaan yang dilakukan ini untuk menjaga keamanan yang ada di Kota Mojokerto supaya tetap kondusif dan tidak ada aksi perusakan seperti terjadi di Pandeglang dan Temanggung.
Selain itu, penjagaan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada umat Nasrani saat menjalankan ibadahnya di gereja.
Terkait dengan jumlah personel yang dilibatkan dalam penjagaan itu, ia mengaku hal itu tergantung dari tingkat kerawanan masing-masing gereja.
"Kalau gereja tersebut rawan dan berpotensi terjadinya kerusuhan maka jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan tersebut juga akan ditambah," katanya.
Namun, pihaknya hingga saat ini masih belum menentukan gereja mana yang dianggap rawan perusakan dari total 16 gereja yang ada.
Polres Mojokerto sendiri, juga telah melakukan koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Mojokerto.
Dalam koordinasi yang dilakukan tersebut, pihaknya mengimbau kepada FKUB yang ada di Kota Mojokerto untuk menjaga keamanan supaya Kota Mojokerto tetap kondusif.
"Kami meminta kepada para pimpinan FKUB Mojokerto untuk menyampaikan kepada umatnya supaya mengamankan Kota Mojokerto menjadi lebih kondusif," katanya.
Sumber:Kompas