Sunday 20 February 2011

Sunday, February 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Drama Musikal "Bahtera Nuh" Digelar di Sentul International Convention Center (SICC).
JAKARTA - Drama Musikal dengan judul Bahtera Nuh digelar di Sentul International Convention Center (SICC) pada hari Sabtu (12/2/2011). Diperkirakan hampir 10.000 jemaat lebih yang hadir untuk menyaksikan Drama Musikal ini.

Pertujukkan perdana diadakan pada pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan dengan pertujukkan kedua di pukul 17.00 WIB sore hari. Selain itu pertunjukkan selanjutnya diadakan pada tanggal 15 Februari 2011 ditempat yang sama.

Inilah Drama Musikal pertama di Indonesia yang sangat luar biasa dengan melibatkan hewan-hewan asli dari Taman Safari Indonesia. Selain memenuhi kerinduaan para penonton yang haus akan hiburan, Drama ini juga memiliki unsure edukasi serta memperkaya iman dari para penonton, demikian komentar gembala GBI Kapernaum, Pdt. M. Ferry H Kakiay yang hadir bersama keluarga untuk menyaksikan Drama Bahtera Nuh ini.

Menurut Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, gembala sidang GBI Jl. Gatot Subroto/Founder of SICC bahwa beberapa tahun terakhir ini beliau disuruh Tuhan untuk menyampaikan pesan bahwa "Tuhan Yesus akan datang segera"! Karenanya kemana saja Pdt. Niko disuruh Tuhan untuk berbicara maka pesan yang sangat penting inilah yang selalu disampaikan.

Karena itu menurut Pdt. Niko , bahwa Drama Musikal "Bahtera Nuh" diperagakan untuk meresponi visi yang Tuhan berikan dan menyiapkan umat Tuhan menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang sudah sangat dekat. Biarlah dengan menyaksikan Drama musical ini, setiap kita lebih sungguh-sungguh dengan Tuhan, dan hidup berjaga-jaga sebab kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua sudah sangat singkat!

Selanjutnya tentang Kisah Bahtera Nuh, menurut Kitab Kejadian pasal 6-9, dimulai ketika Allah mengamati perilaku jahat manusia dan memutuskan untuk mengirimkan banjir ke bumi dan menghancurkan seluruh kehidupan. Akan tetapi, Allah menemukan satu manusia yang baik, yaitu Nuh, "seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya," dan memutuskan bahwa ia akan melanjutkan garis keturunan manusia.

Allah menyuruh Nuh untuk membangun sebuah bahtera, dan membawa sertanya istrinya dan ketiga anak lelakinya Sem, Ham, dan Yafet, beserta istri mereka. Selain itu, ia disuruh untuk membawa contoh dari semua binatang dan burung-burung di udara, jantan dan betina. Untuk menyediakan makanannya, ia diperintahkan membawa makanan dan menyimpannya di bahteranya.

Nuh dan keluarganya serta binatang-binatang itu masuk ke dalam Bahtera, dan "pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya."

Banjir menutupi bahkan gunung-gunung yang tertinggi sekalipun hingga kedalamannya lebih dari 20 kaki, dan segala makhluk di muka Bumi pun mati. Hanya Nuh dan mereka yang ada bersamanya di dalam Bahtera yang selamat dan hidup.

gedung-sicc01Setelah 150 hari, Bahtera akhirnya berhenti di pegunungan Ararat. Air terus menyurut, dan setelah sekitar 70 hari lagi puncak-puncak bukit pun muncul. Nuh melepaskan seekor burung gagak yang "terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi." Berikutnya, Nuh melepaskan seekor merpati, tetapi ia kembali karena tidak menemukan tempat untuk mendarat.

Setelah tujuh hari lagi, Nuh kembali mengeluarkan burung merpati, dan burung itu kembali dengan sehelai daun [[zaitun]] di paruhnya, dan Nuh pun tahu bahwa air telah surut. Nuh menunggu tujuh hari lagi dan mengeluarkan burung merpati itu sekali lagi.

Kali ini burung itu tidak kembali. Lalu ia dan keluarganya serta semua binatang meninggalkan Bahtera, dan Nuh memberikan kurban kepada Allah. Allah memutuskan bahwa Ia tidak akan mengutuki bumi lagi karena manusia, dan tidak akan pernah lagi menghancurkan semua kehidupan dengan cara seperti ini.

Untuk mengingat janji ini, Allah menempatkan pelangi di awan-awan, sambil berkata, "Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup.

Dari sisi seni dan profesionalisme dalam pertunjukkan Drama Musikal "Bahtera Nuh" ini ternya gereja di Indonesia memiliki kemampuan yang luar biasa karena Tuhan kita luar biasa sehingga tidak kalah dengan anak-anak Tuhan di Negara lain.

Sumber: GBI Kapernaum