Sunday, 20 February 2011

Sunday, February 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Vatikan dan Ilmuan Italia Luncurkan Situs Internet Ilmu Pengetahuan.
VATIKAN - "Jika Big Bang mengawali semuanya, apa yang terjadi sebelumnya?" Itu adalah salah satu pertanyaan yang diajukan oleh situs internet baru yang sedang dalam proses untuk diluncurkan oleh Vatikan dan kelompok ilmuwan Italia.

Setelah berabad-abad ada rasa saling tidak percaya antara agama dan ilmu pengetahuan, situs ini diluncurkan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam di antara kedua pihak.

Situs yang akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Italia itu memberikan informasi mengenai segalanya, dari astronomi sampai teologi, dari misi angkasa luar sampai filsafat dan seni.

Situs itu akan mempunyai tiga portal -satu untuk digunakan umum, satu untuk para mahasiswa dan para dosen, dan satu lagi untuk para ilmuwan.

Dalam masing-masing portal akan ada berbagai platform multimedia termasuk bagian kosmologi, dan bagian yang memberikan data terbaru yang dikumpulkan oleh satelit dan pesawat-pesawat tak berawak.

Proyek ini dijalankan secara bersama oleh Vatikan dan Badan Angkasa Luar Italia, ASI.

Kebenaran ganda
Monsinyur Gianfranco Basti, dekan fakultas Filsafat Universitas Pontifical Lateran akan menjadi wakil Vatikan dalam program ini.

Ia mengatakan: "Dari pandangan Gereja, proyek ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada agamawan bahwa para ilmuwan bukanlah musuh dan kepada para ilmuwan bahwa agamawan bukan musuh.

"Tujuannya adalah agar kedua pihak bekerjasama bagi kebaikan umat manusia."

Piero Benvenuti dari ASI yakin bahwa kuncinya adalah memahami realitas.

"Ilmu pengetahuan bisa membantu namun tidak mempunyai semua jawabannya, dan kami harus menerima itu," katanya.

Gereja mengatakan jika ada hal-hal yang bisa dibuktikan secara ilmiah, gereja akan menerimanya, jika tidak, iman yang akan berperan, yang berarti ada realitas yang paralel tidak saling bersaing.

"Saya bisa percaya pada Tuhan dan sekaligus menerima teori Einstein bahwa waktu tidak selalu ada," kata Mgr Basti.

Benvenuti setuju dengan kebenaran ganda ini.

Apakah cinta itu ada?
"Saya tidak bisa - sebagai seorang ilmuwan - membuktikan bahwa cinta itu ada namun saya tahu itu ada," katanya.

Vatikan akan mengawasi bagian teologi situs internet itu, ASI akan menangani isi ilmiahnya, termasuk mengenai penerbangan angkasa luar terbaru dari Eropa dan Amerika Serikat.

Hubungan gereja Katolik dengan astronomy sudah dimulai sejak abad ke 16 ketika Paus Gregorius XIII membentuk komite untuk mempelajari data ilmiah yang relevan.

Sejak itu Vatikan terus tertarik dalam bidang riset astronomi.

Observatorium Vatikan yang pertama dibangun di Italia pada akhir abad ke 18.

Pada tahun 1993 proyek Teleskop Teknologi Canggih Vatikan di Gunung Graham di Arizona dirampungkan dan dianggap oleh banyak kalangan sebagai lokasi astronomi terbaik di daratan Amerika Serikat.

Namun tidak selalu demikian.

Seorang pastur Dominikan Giordano Bruno, yang patungnya sekarang ada di pusat kota Roma, dibakar di salib pada tahun 1600 karena mengatakan bahwa alam semesta itu tidak ada batasnya.

Galileo, seorang pakar matematika dan astronom abad ke 17, di ekskomunikasikan oleh gereja karena menyiratkan bahwa bumi mengitari matahari.

Sumber: BBC Indonesia