NGAWI (JATIM) - Sabat 5 Februari 2011 menjadi Sabat yang istimewa bagi umat-umat Tuhan di Ngawi yang tinggal berjumlah 6 jiwa.
Betapa tidak, Gedung BWA tempat bergereja yang tadinya setiap sabat selalu kosong karena yang berbakti sedikit sekali, pada sabat kali ini agak berbeda, kursi- kursi yang tadinya hanya dilipat harus diletakkan kembali pada tempatnya karena Sabat tersebut adalah Sabat gabungan dan datang tamu-tamu dari Jemaat Caruban dan Jemaat Saradan.
Adalah Dokter Made yang berinisiatif mengadakan kebaktian gabungan ini sekaligus mengadakan syukuran untuk ulang tahun istri dan anak yang yang beruntun masing-masing pada akhir bulan January dan awal bulan February. Acara sekolah sabat diawali dengan pendahuluan oleh Sdri. Stella dari Tim Medical Missionary dan cerita mission diisi oleh laporan Ibu Ketua Jemaat Ngawi atas keikutsertaannya ke acara pertemuan tua-tua Jemaat di Slapur.
Ibu Mustofa mengambil waktu untuk memaparkan hal-hal yang disampaikan di Slapur kepada seluruh anggota jemaat dan tamu-tamu yang hadir.
Lagu-lagu pujian berturut-turut dibawakan oleh Jemaat Caruban dan kemudian jemaat Saradan, dan kemudian diskusi SS dibagi menjadi beberapa kelas, selanjutnya PP diambil oleh Sdr. Jimmy Woran dan Sdr. Yohanes, mereka menceritakan pengalaman penginjilan kesehatan mereka di Desa Cepoko, suka dan dukanya mereka lewati dengan penuh iman pada Yesus dan kerinduan yang dalam untuk mengabarkan Injil lewat melayani saudara-saudara di desa tersebut yang dalam keadaan sakit, pasien mereka sudah berjumlah puluhan orang di desa Cepoko yang masih berjarak 1 jam perjalanan dari Kota Ngawi.
Kemudian acara khotbah dilayani oleh Pdtm. Dale Sompotan sebagai Gembala Jemaat dan didampingi oleh ketua-ketua jemaat dari ketiga jemaat, yaitu Bpk. Sunaryo dari Jemaat Saradan, Bpk. Difat dari Jemaat Caruban, Ibu Mustofa dari Jemaat Ngawi dan tak ketinggalan pula Bpk. Markus Sulaiman Koordinator Medical Missionary.
Sebelum khotbah berakhir keluarga dokter Made, baik Dokter Madenya maupun istrinya juga yang berprofesi sebagai Dokter Gigi dan anak mereka Kevin yang berhari ulang tahun dipanggil oleh Pendeta ke depan dan didoakan secara khusus.
Lagu sion 110, Bila laut kehidupanmu bergelombang menjadi lagu penutup siang itu dan doa berkat oleh pembicara, sesudah itu diserahkan kepada Dr. Made untuk sepata dua patah kata lalu dipersilahkan semua jemaat menikmati makan siang yang sudah disiapkan oleh Keluarga Dokter Made yang orang tuanya memiliki catering yang besar di Kota Ngawi.
Dr. Made sendiri berpraktek di Karangjati, yaitu sebuah kecamatan yang terletak di antara Kota Caruban dan Kota Ngawi, sedangkan istrinya masih lebih banyak melayani pasien di daerah asalnya di Pasuruan dan berjemaat di Jemaat Sukorejo.
Sumber: Kadnet