Sunday, 20 February 2011

Sunday, February 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ketua Sinode Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) Ancam Tutup Tanjung Elmo dan Ijin Miras Secara Paksa.
JAYAPURA (PAPUA) —Ijin minuman keras di cabut, serta ditutupnya Sentani kiri adalah Dua hal yang disoroti oleh Ketua Sinode GIDI, Pdt. Lipiyus Biniluk, STh, dalam sambutan yang ia sampaikan pada perayaan ulang tahun Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) yang ke-48, hari Sabtu lalu (12-02-2011), di lapangan Trikora, Abepura.

Bagi Biniluk, dua hal ini yang memicu terjadinya krisis moral di Papua, oleh sebab itu ia menginginkan kedua hal tersebut segera ditiadakan.

Bahkan ia sempat berujar akan menutup lokalisasi pekerja seks komersial yang sering disebut ‘Sentani kiri’ alias Tanjung Elmo secara paksa, “Bila tidak segera ditutup, maka saya dan para jemaat yang akan menutup sentani kiri secara paksa,” kecam Biniluk.

Dalam perayaan itu juga ia menyayangkan bahwa ada satu produk miras yang khusus di buat untuk wilayah Papua, hal ini ia lihat sebagai sebuah hinaan dimana diseluruh wilayah Indonesia, hanya Papua lah yang dibuatkan miras secara khusus.

“Kami selenggarakan perayaan ini dengan hati yang sedih melihat kenyataan yang ada di Papua saat ini” keluh Biniluk,“Masyarakat Papua harus dibangkitkan kembali melalui kasih Mula-mula,” tegasnya.

Dikatakan, jemaat semakin liar karena mereka tidak terlayani dengan baik, oleh sebab itu, ia menyatakan bakal segera meningkatkan pelayanan kepada para jemaat. “Semoga Jemaat semakin dewasa, dan tunjukan kualitasnya, serta jemaat Tuhan juga harus mulai kontrol diri, serta bangkitkan rasa kebersamaan,” ujarnya penuh harap.

Sumber: Bintang Papua