Sunday, 13 February 2011

Sunday, February 13, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pdt Lipius Biniluk: Pemerintah Ditantang Tutup Tanjung Elmo.
JAYAPURA (PAPUA) — Pemerintah ‘ditantang’ segera menutup lokalisasi Tanjung Elmo, Distrik Sentani Timur. Hal ini lantaran lokasi tersebut disinyalir sebagai salah satu pintu masuk penyebaran virus HIV/AIDS di Provinsi Papua yaitu dengan hubungan seks bebas.

Demikian diutarakan Ketua Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP) Pdt Lipius Biniluk STh ketika didaulat menyampaikan sambutan pada Ibadah HUT Pekabaran Injil ke-156 di Tanah Papua di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (5/2).

Dikatakan, jika saja penyebaran HIV dan AIDS itu lebih banyak disebabkan karena hubungan seks bebas, lantas mengapa Lokalisasi Tanjung Elmo tidak ditutup saja. “Kalau HIV dan AISD lewat seks bebas, mengapa lokalisasi terus dipelihara?” tanyanya.

Sebagai data tahun 2009 jumlah penderita HIV-AIDS di seluruh Tanah Papua masing masing di Provinsi Papua 6.303 orang, Provinsi Papua Barat 1.500 orang. Jumlah 7.803 orang. Ini berarti sekurang kurangnya 41% penduduk Papua telah terinfeksi.

Karena penduduk yang menjadi anggota GKI di Tanah Papua terbesar kira kira 50%, maka kebanyakan penderita itu adalah anggota GKI. Dia mengutarakan, ini berarti masalah HIV-AIDS adalah masalah Gereja kini bukan saja karena warga Gereja berpeluang terancam penyakit ini, tapi juga karena semua penduduk di Papua, termasuk generasi generasi Papua mendatang berada langsung di bawah ancaman kematian yang diakibatkan serangan HIV- AIDS ini.

“Maka misi Gereja di Tanah Papua sekarang adalah mengambil tanggungjawab penuh mencegah laju penularan penyakit ini dengan berbagai cara,” ujarnya.

Sumber: Bintang Papua