JAYAPURA (PAPUA) - Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua, Pdt. Socratez Sofyan Yoman, menyatakan, pelaksanan Otonomi Khusus Papua telah gagal, sehingga solusi yang akan didorong saat ini ialah upaya dialog antara Rakyat Papua dan Pemerintah Pusat yang dimediasi pihak internasional.“Otsus sudah gagal dan tidak dapat ditolerin lagi, sehingga harus ada dialog antara Jakarta dan Papua sebagai solusi yang bermartabat bagi kedua belah pihak” kata Yoman, Selasa (15/2).
Dia menjelaskan implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus di Papua hanya membuahkan penindasan, diskriminasi bagi Orang Asli Papua (OAP) dan mengangkat kepentingan para elit politik serta menyukseskan misi Negara Indonesia untuk mengklaim Papua sebagai bagian integralnya. "Dengan tegas menolak Otsus berulang kali dan tidak akan pernah kompromi lagi jika terkait kelanjutan Otsus. Kecuali pemerintah berkenan untuk mengelar dialog bersama OAP dan dimediasi pihak ketiga terkait yang netral," katanya.
“Kami sudah tidak dapat lagi tidur nyenyak di atas penderitaan Rakyat Papua yang semakin hari semakin meningkat, kami tetap akan berjuang dan berjuang hingga titik darah penghabisan” ujarnya.
Ditambahkan pihaknya saat ini sedang berada di Jakarta dalam rangka melakukan diplomasi-diplomasi terkait upaya pelaksanaan dialog. "Upaya dialog ini kami dorong, sebagai solusi dari akar persolan di Papua, agar penderitaan yang dialami Bangsa Papua dalam konfliknya dengan Negara Indonesia pun tidak berlarut-larut demi kebaikan bersama," tandasnya.
Sumber: Tabloid Jubi
