JAKARTA - Sebagai Dewan Gereja -Gereja Se-Dunia (DGD / WCC) Mengambil Langkah Baru Untuk Mempromosikan Kesatuan Kristen Dan Keharmonisan Antaragama, Akan Tantangan Tata Kelola Organisasi Dan Restrukturisasi "Kehidupan Dari Gerakan Oikumenis".
Pdt.Dr. Margaretha Hendriks-Ririmasse, seorang wakil moderator Komite Sentral, merefleksikan hubungan antaragama di Indonesia di mana dia adalah seorang pendeta dari Gereja Protestan Maluku (GPM) yang juga bekerja berdampingan dengan komunitas agama lain.
Dia melaporkan, "Pada umumnya yang kita hadapi tidak ada konflik besar dalam hubungan ini, meskipun prasangka tertentu yang hadir karena masing-masing menganggap dirinya untuk menjadi yang terbaik." Tetapi hubungan antaragama telah memburuk di Indonesia sebagai akibat dari Amerika Serikat yang didukung "perang melawan teror," tambahnya.
"Karena Kekristenan dianggap sebagai agen Amerika dan Barat, kelompok garis keras telah terbentuk di kalangan umat Islam. Serangan terhadap gereja-gereja dan orang-orang Kristen terus meningkat."
Namun, Hendriks-Ririmasse mengatakan ia melihat ada banyak harapan, termasuk hubungan baik antara Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan kelompok agama lain.
Umat Kristen telah menerima dukungan yang kuat dari sebagian besar komunitas muslim moderat di Indonesia "Mereka telah menunjukkan dukungan yang kuat pada waktu serangan dan berbicara dengan tegas," katanya.
Umat Kristen telah menerima dukungan yang kuat dari sebagian besar komunitas muslim moderat di Indonesia "Mereka telah menunjukkan dukungan yang kuat pada waktu serangan dan berbicara dengan tegas," katanya.
Sumber: PGI