JAKARTA - Kasus kekerasan agama yang kembali terjadi pada penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2011) malam dan mengakibatkan tiga orang jemaah Ahmadiyah tewas menuai banyak kecaman dan rasa duka dari berbagai pihak yang menuntut pengusutan tuntas atas masalah ini.
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melalui Sekjen Gomar Gultom menyesalkan aksi penyerangan tersebut dan menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan. "Kita sangat berduka, ini tragedi kemanusiaan yang luar biasa. Harga nyawa manusia dipermainkan," tegas Gomar saat dihubungi detikcom Senin (7/2/2011).
Lebih lanjut PGI mengingatkan juga meminta pemerintah untuk segera bertanggung jawab untuk melindungi semua warga negara apapun agama dan keyakinannya sekaligus mengerahkan aparat untuk mengusut tuntas pelaku penyerangan tersebut "Tidak boleh ada orang yang merasa punya hak mencabut nyawa orang lain apapun alasannya. Aparat harus mencegah penghakiman massa terjadi. Jika tidak sendi-sendi kebangsaan kita semakin terkoyak," ujarnya.
Menyusul peristiwa itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri telah menginstruksikan SKB Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung, dievaluasi mendasar dan mendalam. Evaluasi dimaksudkan terutama menyangkut hal mendasar yang menjadi pertikaian antara masyarakat dengan Ahmadiyah. Evaluasi ini dapat mencegah terjadinya bentrokan serupa di lain waktu.
Sumber:Jawaban
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melalui Sekjen Gomar Gultom menyesalkan aksi penyerangan tersebut dan menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan. "Kita sangat berduka, ini tragedi kemanusiaan yang luar biasa. Harga nyawa manusia dipermainkan," tegas Gomar saat dihubungi detikcom Senin (7/2/2011).
Lebih lanjut PGI mengingatkan juga meminta pemerintah untuk segera bertanggung jawab untuk melindungi semua warga negara apapun agama dan keyakinannya sekaligus mengerahkan aparat untuk mengusut tuntas pelaku penyerangan tersebut "Tidak boleh ada orang yang merasa punya hak mencabut nyawa orang lain apapun alasannya. Aparat harus mencegah penghakiman massa terjadi. Jika tidak sendi-sendi kebangsaan kita semakin terkoyak," ujarnya.
Menyusul peristiwa itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri telah menginstruksikan SKB Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung, dievaluasi mendasar dan mendalam. Evaluasi dimaksudkan terutama menyangkut hal mendasar yang menjadi pertikaian antara masyarakat dengan Ahmadiyah. Evaluasi ini dapat mencegah terjadinya bentrokan serupa di lain waktu.
Sumber:Jawaban