PHILADELPHIA (AS) - Juri dari pengadilan tertinggi Amerika menyatakan sebanyak 37 pendeta dengan bukti kredibel telah melakukan kekerasan seksual masih aktif di dalam gereja.
Karena hal itulah, maka pemimpin dan pemuka Katolik di Amerika memerintahkan investigasi segera terhadap pendeta pengidap pedofilia ini.
Juri pengadilan menyatakan bahwa Rev. Joseph Gallagher, dituduh telah mencumbu seorang bocah altar, telah pensiun dari kepastoran.
Selain itu, Rev. Stephen Perzan juga dengan hal yang sama. Sedangkan Joseph DiGreforio saat masih bertugas sebagai pendeta paroki dituduh dengan bukti kuat telah melakukan serangan seksual terhadap gadis berusia 16 tahun. Karena itu, Uskup Agung Philadelphia, Justin Rigali, memutuskan ketiga pendeta ini untuk tak lagi bertugas secara administratif. Dalam sebuah pernyataan Rigali berkata, “Banyak orang beriman dan di masyarakat berpikir bahwa keuskupan agung tidak memahami skala pelecehan seksual anak.
Kami sangat paham. Tugas di depan saat ini adalah mengenali dimana kita telah jatuh dan melakukan tindakan untuk menyelesaikan.” katanya. Menurut uskup yang berada di keuskupan keenam terbesar di Amerika ini, juga berkata, “Pelecehan seksual anak-anak adalah kejahatan, selalu salah dan gelap.
Melindungi anak, mencegah pelecehan anak dan membantu korban adalah prioritas dari Keuskupan Agung Philadelphia.” Rigali dan juga pendahulunya, Kardinal Anthony Bevilacqua, sempat dituduh oleh seorang pria anonim (28) menyembunyikan identitas pendeta pelaku pelecehan seksual dari aparat penegak hukum demi menyelamatkan gereja dari skandal berkonsekuensi besar.
Tentunya kita perlu mendoakan mereka, karena itulah tujuan iblis agar para pendeta tidak dapat memberitakan Injil. Kita perlu menyadari pendeta itu manusia biasa jadi jangan sampai hal ini membuat Anda tersandung dan tidak percaya Tuhan, karena satu-satunya yang tidak berdosa adalah Yesus sendiri.
Sumber: Jawaban