JAKARTA - Tokoh Kristen di Papua mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk segera memediasi dialog antara Papua dengan pemerintah pusat.
“Kami mendesak Komnas HAM untuk sesegera mungkin menyelenggarakan dialog yang komprehensif, tanpa syarat dan bermartabat antara pemerintah dan Papua, karena situasi di Papua semakin memburuk,” kata Pendeta Benny Giay, Ketua Sinode Kemah Injil (Kingmi) Papua.
“Sebagai pemimin Gereja kami terpanggil untuk menyuarakan suara rakyat Papua. Setiap hari militer membunuh orang Papua,” kata Pdt Giay kepada staff Komnas HAM saat pertemuan di Jakarta kemarin.
Delegasi Papua itu juga telah bertemu Konferensi Waligereja Indonesian, tokoh lintas agama, dan Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Indonesia untuk mendukung dialog tersebut.
Pdt Giay juga meminta Komnas HAM agar terus memantau sistuasi di Papua. Ia juga mengatakan pemerintah telah gagal memajukan warga suku Papua, sehingga mereka jatuh ke dalam penindasan, marjinalisasi dan ketidakadilan.
Ia juga mengatakan Warga Papua sudah tidak mendapat keuntungan dari Otonomi Khusus yang sudah diberlakukan. Sebaliknya, fasilitas militer dan berbagai macam perusahaan dibangun di mana-mana di Papua, tapi tidak untuk kepentingan warga Papua.
Deputi Komnas HAM, Ridha Saleh, mengatakan akan menyelenggarakan dialog seperti yang diinginkan dan akan memonitor situasi di Papua.
“Ini akan menjadi salah satu prioritas kami,” kata Ridha.
Sumber: ucanews