Wednesday 9 February 2011

Wednesday, February 09, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Yayasan Sinar Pelangi Jatibening (YSPJ) Memberi Pertolongan Bagi Yang Membutuhkan.
BEKASI (JABAR) - Berbagai karya hasil kerajinan tangan dari kayu, lilin-lilin hiasan yang dipajang itu cukup memukau. Bahkan telur ayam, dan telur bebek yang siap untuk dijual pun ada di sana.

Sementara di sekitarnya tampak kebun dengan aneka sayur-sayuran hijau segar, serta ayam dan bebek peliaharaan yang berada di kandang. Inilah pemandanga yang mencerahkan, ketika memasuki area Yayasan Sinar Pelangi Jatibening (YSPJ), di Jatibening, Bekasi.

Hari itu, yang kebetulan ada di bulan Desember, orang-orang dari berbagai kalangan tampak hadir di YSPJ. Mereka ingin berbagi kasih dengan penghuni YSPJ yang terdiri dari anak-anak penyandang cacat. YSPJ adalah pusat rehabilitasi anak-anak penyandang cacat fisik yang dikelola oleh suster-suster biarawati Fransiskan Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria (FCJM). Yayasan ini didirikan sejak 14 April 1989, oleh Sr. Andre Lemmers. YSPJ hadir membantu anak-anak penyandang cacat fisik, agar dapat mandiri dan dapat hidup berdampingan dengan anak-anak lain, dan lebih berguna.

Peduli hak dan kebutuhan para penyandang cacat fisik berdasarkan cinta kasih tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun bahasa adalah visi yang menggerakkan YSPJ. Menolong mereka dari keluarga kurang/tidak mampu, serta memberikan harapan baru bagi anak-anak yatim piatu, melalui pendidikan dan pendampingan sebagaimana misi tulus di balik kehadiran YSPJ.

Yayasan yang berada di jalan Kemanggisan II Jatibening ini, setiap minggu harus menolong operasi 3-4 anak. Sekitar 15-20 anak perbulan yang harus ditolong, dengan biaya operasi yang cukup besar. Mulai dari bibir sumbing, langit-langit terbuka (berlobang), noma, hernia, atresiaani, hydrocephalus, hypospadia, luka bakar, kaki bengkok (CTEV), dan tumor jinak.

Mereka yang ditolong mulai dari usia 3 bulan hingga 25 tahun yang umumnya dari keluarga tidak mampu. Keberadaan yayasan ini bagaikan sinar pelangi karena anak-anak penghuninya terdiri dari berbagai agama dan suku. YSPJ hadir memberi arti dari kehadiran pelangi, memberi pengharapan akan janji Tuhan yang menyelamatkan.

YSPJ tak hanya hadir untuk mereka yang cacat, namun bagi mereka yang yatim-piatu. YSPJ benar-benar membina setiap orang yang ada di sini, agar sembuh dari sakit namun juga mandiri. Berbagai wadah kursus diciptakan, untuk memperlengkapi mereka, di antaranya: ketrampilan kursus menjahit, montir mobil, komputer, elektronik, setir mobil, ketrampilan kayu, membuat lilin, sablon, pernak-pernik, hiasan natal, tas, taplak meja, sarung bantal dan lain-lain.

“Pentingnya kedisiplinan, kemauan kuat untuk mandiri. Kami memulai dari apa yang ada. Semua yang ada di YSPJ perlu merasa bisa, untuk merasa berguna,” jelas Sr. Andre. Beternak dan berkebun juga menjadi aktivitas yang sangat penting dan berarti. Selain dapat menghasilkan sumber makanan bergizi, selebihnya dijual untuk menambah dana. YSPJ tidak memiliki banyak uang, namun terus berjalan dengan apa yang ada.

“Hidup kita tidak bisa diatur tanpa kepercayaan kita, sebagaimana moto YSPJ yang diambil dari Yakobus 2:18. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku,” Ungkap Sr. Andre, memaknai pelayanan YSPJ.

“Saya memulai ini, karena spirit. Teladan pemimpin kongregasi, serta Kristus yang kehidupan-Nya hadir untuk menyelamatkan banyak orang. Dia-lah teladan hidup saya,” tambah suster ini penuh antusias.

Dampak Pelayanan
YSPJ dikelola oleh tenaga profesional 20 orang, dibantu 25 orang yang telah menjalani kesembuhan. Mereka diberi honor dan tempat tinggal. “Di Indonesia orang cacat selalu dimanjakan, sesudah itu dia menjadi beban kepada orang lain, karena dari awal tidak terlatih. Mereka harus dibiasakan melakukan sendiri hal-hal rutin, seperti mencuci, memasak, memakai pakaian, supaya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain,” kata pemimpin berdarah Belanda ini.

YSPJ menolong anak-anak cacat, namun bukan selama-lamanya mereka akan tinggal di YSPJ. Mereka ditolong secara medis dan edukatif, setelah itu dapat hidup mandiri untuk terjun ke masyarakat. Sebaliknya 47 anak panti, dibina dengan kedisiplinan serta ketekunan untuk dapat menjadi anak-anak berguna. Bahkan masih ada korban hamil di luar nikah, yang ditampung untuk menikmati hidup yang layak.

YSPJ siap membantu orang yang membutuhkan pertolongan. “You Raise Me Up. Tuhan yang mengangkat kita menjadi orang hebat. Mengangkat kita menjadi tangan-Nya. Don’t Give Up, tidak menyerah dalam hidup. Berjuang bersama untuk sesama,” tandas Sr. Andre memaknai pelayanan yang dipercayakan Tuhan di YSPJ.

Sumber:Reformata