Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 138 Anak Cacat Hadiri Perayaan Natal dan Tahun Baru di Atambua.
ATAMBUA (NTT)- Lapangan kantor camat Malak Timur siang itu (13/1) dipenuhi umat, dengan tenda memanjang di halaman kantor camat. Di barisan-barisan kursi yang ada terdapat sederatan anak-anak penyandang cacat yang berjumlah 138 orang.
Kehadiran mereka ini, guna memenuhi undangan wakil bupati Belu, Ludovikus Taolin BA dalam merayakan Natal dan Tahun Baru bersama. Acara ini ditandai oleh misa kudus yang dipimpin oleh Romo Kanisius Oki Pr selaku pastor Paroki Kristus Raja Seon dan didampingi Frater Paulus Liung SSCC. Misa kudus yang dimeriahkan koor dari komunitas SMAN 1 Malaka Timur ini, seakan mambangunkan jiwa anak penyandang cacat dari kekurangan mereka.
Rm. Kanis mengambil tema kotbahnya dari kisah Tuhan Yesus menyembuhkan penderita kusta. “Pada waktu itu Orang Yahudi menganggap kusta sebagai kutukan, makanya mereka dikucilkan dari masyarakat. Tetapi Yesus saat itu menyembuhkan orang kusta agar mereka bisa diterima dalam masyarakat, bahkan si penderita bisa memberi kesaksian tentang cinta Tuhan,” ungkap Romo Kanis. Selain itu Romo Kanis menekankan pula pada gaya hidup orang farisi yang suka membaca kitab suci, tapi lupa memaknai isi dari kitab suci. Romo Kanis berharap, umatnya tidak terperangkap dalam pola pikir orang farisi yang dangkal ini.
Para penderita cacat dan kusta yang datang saat itu berasal dari berbagai kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Belu. Ludovikus Taolin BA dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya bahwa melalui kegiatan seperti ini, kita dapat melihat dan peduli terhadap sesama terutama bagi para penyandang cacat. Beliau menghimbau agar setiap orang bahu-membahu dengan cara membantu sesama yang lemah. Terlihat dari balik wajah para penyandang cacat dan kusta terpancar senyum kebahagiaan. Acara yang begitu padat dilalui mereka dengan baik.
Sumber: Majalah Bahana