Saturday, 19 March 2011

Saturday, March 19, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca 138 Anak Cacat Hadiri Perayaan Natal dan Tahun Baru di Atambua. ATAMBUA (NTT)- Lapangan kantor camat Malak Timur siang itu (13/1) dipenuhi umat, dengan tenda memanjang di halaman kantor ca­mat. Di barisan-barisan kursi yang ada terdapat sederatan anak-anak penyan­dang cacat yang berjumlah 138 orang.

Kehadiran mereka ini, guna memenuhi undangan wakil bupati Belu, Ludovikus Taolin BA dalam merayakan Natal dan Tahun Baru bersama. Acara ini ditan­dai oleh misa kudus yang dipimpin oleh Romo Kanisius Oki Pr selaku pastor Paroki Kristus Raja Seon dan didamp­ingi Frater Paulus Liung SSCC. Misa ku­dus yang dimeriahkan koor dari komu­nitas SMAN 1 Malaka Timur ini, seakan mambangunkan jiwa anak penyandang cacat dari kekurangan mereka.

Rm. Kanis mengambil tema kotbahnya dari kisah Tuhan Yesus menyembuhkan penderita kusta. “Pada waktu itu Orang Yahudi menganggap kusta sebagai ku­tukan, makanya mereka dikucilkan dari masyarakat. Tetapi Yesus saat itu me­nyembuhkan orang kusta agar mereka bisa diterima dalam masyarakat, bahkan si penderita bisa memberi kesaksian ten­tang cinta Tuhan,” ungkap Romo Kanis. Selain itu Romo Kanis menekankan pula pada gaya hidup orang farisi yang suka membaca kitab suci, tapi lupa memaknai isi dari kitab suci. Romo Kanis berharap, umatnya tidak terperangkap dalam pola pikir orang farisi yang dangkal ini.

Para penderita cacat dan kusta yang da­tang saat itu berasal dari berbagai keca­matan yang ada di wilayah Kabupaten Belu. Ludovikus Taolin BA dalam samb­utannya mengungkapkan kegembiraan­nya bahwa melalui kegiatan seperti ini, kita dapat melihat dan peduli terhadap sesama terutama bagi para penyandang cacat. Beliau menghimbau agar set­iap orang bahu-membahu dengan cara membantu sesama yang lemah. Terlihat dari balik wajah para penyandang ca­cat dan kusta terpancar senyum keba­hagiaan. Acara yang begitu padat dilalui mereka dengan baik.

Sumber: Majalah Bahana