Saturday 12 March 2011

Saturday, March 12, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Federasi Kristen Malaysia (CFM) Tuntut Pemerintah Malaysia Kembalikan 30.000 Alkitab yang Ditahan.
KUALA LUMPUR (MALAYSIA) - Keputusan pemerintah Malaysia tentang penarikan Alkitab bahasa Melayu yang di dalamnya terdapat kata “Allah” memang sudah dicabut, tapi dampaknya tetap saja terjadi.

Sedikitnya 30.000 salinan Alkitab dari Perjanjian Baru, Mazmur dan Amsal saat ini masih ditahan oleh pemerintah, dengan alasan yang tidak jelas dan terkesan mengada-ada .

Sebuah kelompok Kristen, Federasi Kristen Malaysia (CFM), mengaku sangat kecewa, muak dan marah dengan penahanan Alkitab dalam bahasa Melayu yang terjadi berulang kali. Kali ini lagi-lagi di Pelabuhan Kuching di Sarawak.

Dalam sebuah pernyataanya CFM, seperti dilansir CBN mengatakan ada agenda tersembunyi pemerintah dengan programnya yang secara sistematis menutup jalan bagi umat Kristen untuk mengakses Alkitab dalam bahasa nasionalnya sendiri.

Berdasarkan catatan CFM , Sejak Maret 2009, semua upaya untuk mengimpor Alkitab dalam Bahasa Malaysia, baik melalui Port Klang atau Pelabuhan Kuching, telah digagalkan pemerintah. Ketua dan Komite Eksekutif CFM, Uskup Ng Hing Moon mengatakan, bahasa Malaysia adalah sarana komunikasi utama sebagian besar umat Kristen Malaysia, di samping mematuhi kebijakan pendidikan pemerintah, mereka juga dibesarkan dan akrab dengan bahasa itu.

Oleh karena itu menurut Moon, sudah selayaknya mereka memiliki akses ke Alkitab dalam bahasa Malaysia dalam rangka membaca, memahami firman Tuhan dalam praktek iman mereka. Dalam pernyataannya, Moon juga menuntut pemerintah agar sesegera mungkin merilis 30.000 Alkitab yang ditahan, sehingga dapat segera didistribusikan.

Sumber : Slawi