Sunday 20 March 2011

Sunday, March 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi dan Tokoh Agama di NTB Gelar Pertemuan di Mataram.
MATARAM (NTB) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi dan tokoh agama di wilayah Nusa Tenggara Barat, menggelar pertemuan khusus di Mataram, Jumat (11/2), guna meningkatkan silaturahmi antarumat beragama.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi (FKPDP) Nusa Tenggara Barat (NTB) itu terdiri dari Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi, Kapolda NTB Brigjen Polisi Arif Wachyunadi, Komandan Korem 162/Wira Bhakti Kolonel Inf Heru Suryono, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Mataram Kolonel Marinir Budi Purnama, Komandan Pangkalan Angkatan Udara Rembiga Letkol Pnb Antariksa Anondo.

Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Mataram H. Lalu Mariyun, juga menghadiri pertemuan silaturahmi yang digelar di Pendopo Gubernur NTB itu. Dari kalangan tokoh agama, hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB Prof. Syaiful Muslim, Ketua III Persatuan Gereja Indonesia (PGI) NTB Yahya Mugiono, Sekjen Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB Nyoman Widhiasana, dan Ketua Perkumpulan Sosial Bhakti Mulia (PSBM) Mataram, S. Widjanarko alias Wang Ping Sen, mewakili tokoh agama Konghucu. 

Para pimpinan pondok pesantren di Pulau Lombok dan Sumbawa juga menghadiri pertemuan silaturahmi itu. Pertemuan koordinasi itu berbentuk dialog antara FKPDP NTB dan para tokoh agama yang dipandu oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) Provinsi NTB Ridwan Hidayat. Dalam pertemuan tersebut, umumnya para tokoh agama menghendaki jalinan komunikasi antarumat beragam yang tetap terpelihara agar mudah mengatasi setiap persoalan yang mencuat.

Ketua III PGI NTB Yahya Mugiono, juga mengungkapkan harapan umat Kristiani yang hendak membangun gereja di lokasi tertentu seiring dengan bertambahnya jumlah umat. "Kalau memungkin, bisa dibangun gereja dan pura selain masjid di kompleks Bandara Internasional Lombok," ujarnya. Sementara Sekjen (PHDI) NTB Nyoman Widhiasana, mengemukakan harapan umat Hindu di wilayah NTB yang dibolehkan tidak menggunakan helm pengaman jika mengendarai sepeda motor ke tempat ibadah, selain mengungkapkan pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan beragama.

Sedangkan Ketua PSBM Mataram, S. Widjanarko yang mewakili tokoh agama Konghucu menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan antar umat beragama di daerah itu. Pada kesempatan itu, Gubernur NTB yang juga berasal dari kalangan tokoh agama itu, berharap pertemuan silaturahmi itu akan menjadi dasar rencana aksi menuju kemajuan pembangunan yang berlandaskan kehidupan umat beragam yang selalu rukun dan damai, Mengenai rencana pembangunan tempat ibadah, gubernur menyarankan rencana tersebut harus tetap mempertimbangkan psikologi masyarakat setempat, agar pembangunan rumah ibadah tidak memunculkan hal-hal yang tidak diinginkan semua pihak.

"Sebagai wakil pemerintah pusat, saya mengajak semua pihak untuk tetap berpedoman pada regulasi pendirian rumah ibadah. Intinya, nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat perlu dijaga, dan harus mempertimbangkan kearifan lokal," ujarnya. Gubernur juga mengimbau para tokoh agama itu agar ikut mensosialisasikan kondisi kehidupan beragama di wilayah NTB yang makin kondusif.

"Tidak boleh ada konflik antarumat beragam di daerah ini, sehingga harus ada upaya bersama untuk menghindari masalah melalui peningkatan silaturahmi antar umat beragama," ujarnya. Gubernur menyimpulkan empat poin penting yang dapat dipetik dari pertemuan silaturahmi itu, yakni pemerintah daerah beserta para tokoh agama dan pihak lainnya berkomitmen untuk memperkuat silaturahmi antarumat beragama, jaga kondusifitas kehidupan, bersama-sama memgawasi potensi konflik, dan melakukan aksi bersama-sama menuju kehidupan yang aman dan damai.

Sumber: AntaraMataram