Saturday 12 March 2011

Saturday, March 12, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Katolik di Jepang Masih "Shock" dengan Gempa Bumi dan Tsunami.
TOKYO (JEPANG) - Para pekerja bantuan Katolik yang ada di beberapa wilayah di Jepang diarahkan untuk membantu korban tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi terbesar dalam sejarah Jepang siang tadi (11/3).

 Seperti dilansir catholicnewsagency.com seorang pelayan dari Keuskupan Niigata di Jepang Utara, Frater Koichi Otaki, mengatakan bahwa "Gereja Katolik di Jepang masih shock atas apa yang telah terjadi." Gelombang 23-kaki dilaporkan menghantam Keuskupan dekat Sendai adalah yang paling buruk.

Pejabat pemerintah mengatakan mereka telah menemukan hingga 300 mayat di Sendai, dekat pusat gempa, di mana lebih dari 100 orang dipastikan tewas dan 350 dilaporkan hilang. Fr. Otaki melalui ponsel Uskup Tarcisio Kikuchi Isao dari Niigata, mengatakan kepada media bahwa Walaupun umat Katolik Jepang sedikit jumlahnya, mereka tidak akan lari dari komitmen dan solidaritas dengan para korban.

 Uskup Kikuchi yang juga Presiden Badan Bantuan Karitas Jepang akan turut bekerja untuk membantu korban gempa bumi dan gelombang tsunami. "Tsunami mengingatkan kita pada genting hidup," kata Fr. Otaki. "Solidaritas dan bantuan kepada para korban pasti akan kita tawar komitmen."

Karitas mengambil bagian dalam membantu korban bencana, sedangkan Catholic Relief Services (CRS) akan bergerak memberikan bantuan di negara-negara lain di Pasifik yang sedang mengantisipasi kedatangan gelombang besar di pantai mereka.

Sean Callahan, wakil eksekutif Catholic Relief Services mengatakan personil disiapkan untuk membantu para korban secara langsung dan melalui kemitraan dengan Karitas. "Kita tahu dari tahun 2004 dampak buruk bahwa tsunami yang terjadi," kata Callahan.

Gempa bumi dan Tsunami 26 Desember tahun yang menewaskan hampir 230.000 orang di Indonesia, Thailand, dan negara-negara terdekat lainnya. "Seperti semua bencana seperti itu," katanya, "CRS akan membantu orang sembuh dari darurat dan berdiri dengan mereka saat mereka pulih pada bulan dan tahun-tahun mendatang."

 Sumber: catholicnewsagency