VATIKAN - Paus Benediktus hari ini secara pribadi telah membebaskan orang Yahudi sebagai penyebab kematian Yesus Kristus. Pengakuan ini terungkap dalam buku terbaru Paus berjudul 'Jesus of Nazareth' yang salah satunya membahas tentang kesalahpahaman hubungan beragama antara Kristen dan Yahudi selama berabad-abad.
Menurut buku yang segera dirilis Vatikan pada pekan depan itu, Gereja Katolik Roma secara resmi menolak gagasan Yahudi bersalah atas kematian Kristus seperti tercantum dalam dokumen utama Konsili Vatikan II pada tahun 1965. Kesimpulan ini diperoleh Paus lewat kajian teologi yang komplek.
Memang dalam St Yohanes ditulis "orang-orang Yahudilah yang menuntut pembebasan Barabas dan eksekusi terhadap Yesus. Tapi Paus bertanya, “Bagaimana mungkin mereka menuntut eksekusi, sementara seluruh rakyat telah hadir pada saat itu?”.
Dan Paus pun menyimpulkan yang seharusnya bertanggung jawab atas penyaliban Yesus adalah kaum “aristokrasi Rumah Ibadah” dan pendukung pemberontak Barabas.
Paus menulis bahwa kematian Yesus itu bukan berkaitan dengan hukuman, tetapi keselamatan. Darah yang ia tumpahkan "tidak menangis keluar untuk membalas dendam dan menghukum, tetapi ia membawa rekonsiliasi.
Berita ini disambut suka cita para kelompok Yahudi. "Ini moment bersejarah untuk menjelaskan kepada akar rumput pentingnya dialog antar umat beragama,"begitu penyataan tertulis Kelompok anti Fitnah Yahudi.
Sumber: Tempo