Wednesday, 30 March 2011

Wednesday, March 30, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Jaringan Damai Papua (JDP) Upayakan Dialog Jakarta-Papua. JAYAPURA (PAPUA) - Jaringan Damai Papua (JDP) terus mendorong terwujudnya dialog damai antara pemerintah pusat dengan rakyat Papua dalam menyelesaikan masalah Papua.

Koordinator JDP Pastor Neles Tebay, Pr mengungkapkan meski upaya dialog akan menyita waktu yang banyak, namun 32 orang yang masuk dalam JDP terus berupaya agar dialog bisa diselenggarakan pada bulan Desember tahun ini.

Menurut Pastor Neles, untuk menuju suatu dialog yang bermartabat, bukan sekedar berdialog, dibutuhkan wadah dimana semua pihak berkumpul membahas dan mengindentifikasi masalah mendasar yang memicu konflik di Papua, dengan demikian ada solusi terbaik yang mau dicapai, bukan sekedar mendikte agenda dialog.

Ia menambahkan JDP sendiri tidak mau mengumbar janji apapun kepada semua pihak, tetapi akan tetap berusaha untuk menciptakan suatu peluang dan ruang dialog dimana semua pihak menerima.

JDP, kata Pastor Neles, sudah melakukan sosialisasi ke Kabupaten Wamena, Timika, Biak, Manokwari, Merauke, Sorong, Bintuni, Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

Konsultasi publik penting karena hanya dialoglah yang akan menghentikan kekerasan dan mencegah kekerasan berlanjut di Papua.

Salah satu cara adalah melakukan komunikasi dan konsultasi bagi orang Papua baik yang berada di Papua, di luar Negeri, PNG, maupun orang Papua yang ada di Hutan- TPN/OPM.

Meskipun TPN/ OPM harus dilibatkan dalam Dialog, namun hingga saat ini belum mendapatkan wakil TPN/OPM untuk dilibatkan dalam konsultasi Publik.

Konsultasi publik telah mendapat tanggapan positif dari PNG.

Sedangkan upaya Dialog Jakarta Papua juga telah mendapat persetujuan secara resmi oleh Ketua Komisi I DPR RI, yang mengatakan bahwa dialog adalah penyelesaian atas masalah Papua.

Menurut Pastor Neles, pihaknya juga sudah mendengar ada upaya komunikasi kontruktif yang digagas Presiden bagi penyelesaian masalah Papua.

“Namun komunikasi kontruktif macam apa yang diinginkan Presiden, JDP belum mengetahuinya, apakah komunikasi konstruktif sama dengan Dialog Jakarta Papua, hanya Presiden yang tahu,” kata Pastor Neles.

Sumber: Bintang Papua