JAKARTA- Sejumlah tokoh lintas agama membantah pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang menuding bahwa mereka ikut mengobarkan kegaduhan kerukunan umat beragama, terutama menyangkut keberadaan jemaat Ahmadiyah di Indonesia.
Hal itu ditegaskan dalam jumpa pers yang digelar di Maarif Institute, Tebet Dalam Raya, Jakarta Selatan, Selasa (8/3). Para tokoh lintas agama menyatakan tidak pernah berbicara mengenai polemik Ahmadiyah karena itu adalah masalah internal dalam agama Islam.
Mereka juga tidak pernah membela Ahmadiyah. Namun, yang lebih penting, negara (harus) membela kaum minoritas dan mencegah terjadinya tindak kekerasan atas nama agama.
"Saya tidak pernah memberikan pernyataan membela Ahmadiyah. saya kaget juga, kenapa dikait-kaitkan? Ironis, pejabat publik justru menciptakan konflik dan ini berbahaya bagi pilar kehidupan bangsa," tukas Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo.
"Ini hanya pengalihan isu dari masalah-masalah besar, seperti Century, mafia peradilan, dan lainnya. Saya korban dan dijadikan sasaran tembak. Ini namanya mengadu domba," ketusnya.
Dipo Alam sebelumnya menilai bahwa tokoh lintas agama tak ubahnya gagak hitam berbulu merpati putih yang mengaku gerakan moral tapi sebenarnya gerakan politik. Dipo mengingatkan agar tokoh lintas agama tidak memperkeruh dengan memainkan kartu kontroversi Ahmadiyah.
Sumber: Berbagai Sumber