Sunday 13 March 2011

Sunday, March 13, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Tsunami Jepang Hantam Papua, Filipina, Hawaii, California, Amerika Tengah dan Selatan. JAKARTA - Di Jayapura gempa menyebabkan jembatan Kali Buaya di Holtekam, Jayapura putus. Akibatnya akses jalan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pun terputus.

Menurut Sekertaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Jayapura, Yohanes Wemben, jembatan sepanjang 30 meter tersebut putus karena diterjang pecahan tsunami sehingga akses jalan menjadi putus dan terisolasi.

Selain itu, kata Yohanes, sekitar 40 meter jalan aspal di wilayah Holtekam, Jayapura juga ikut rusak karena aspal jalan ikut terangkat akibat diterjang pecahan tsunami.

Dilaporkan juga tsunami merusak puluhan rumah dan jembatan di Kampung Tobati, Teluk Youtefa "Beberapa rumah dan jembatan di Tobati rusak parah. Bahkan, beberapa hancur total akibat tsunami," kata Sekretaris Jemaat Gereja GKI Papua, Kampung Tobati, Marcelino Hababuk, Sabtu (12/3) pagi.

Kampung Tobati merupakan pulau terpisah dari Kota Jayapura dan berada di tengah laut dalam Teluk Yotefa.

Selain itu satu warga di pinggiran pantai Jayapura meninggal dunia akibat tsunami kecil yang melanda Jayapura kemarin malam. Darwanto Oddang (35), warga kampung Holtekamp asal Makasar, ditemukan meninggal dunia tak jauh dari bibir pantai Holtekamp Kota Jayapura. Oddang ditemukan siang tadi oleh keluarga sendiri dan saat ini telah dievakuasi ke rumah duka.

Gelombang laut dahsyat setinggi 10 meter yang menerjang Jepang juga terasa hingga ke pantai barat AS maupun Hawaii. Meskipun tidak mengakibatkan kerusakan, tsunami di pantai AS membawa korban. Sedikitnya, seorang tewas. Bahkan, dampak tsunami itu juga memicu evakuasi masal di Benua Amerika, termasuk Amerika Latin.

Tsunami setinggi delapan kaki (2,4 meter) telah menghantam pantai California dan Oregon, AS, pada Jumat lalu atau kemarin pagi (12/3). Hal itu terjadi sekitar 12 jam setelah gempa 8,9 skala Richer (SR) memicu gelombang laut setinggi 10 meter di Jepang dan siaga tsunami di sekitar kawasan Pasifik.

Di Del Norte County, California, seorang pria 25 tahun tewas setelah disapu tsunami Samudera Pasifik di dekat mulut Sungai Klamath. Saat itu, pria tersebut dan dua koleganya sedang mengabadikan datangnya gelombang tsunami dengan kamera.

Joey Young, juru bicara pusat layanan darurat Del Norte County, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah korban merupakan warga setempat. Dia bersama dua rekannya dilaporkan telah berada di lokasi itu selama dua pekan. Meski begitu, dia memastikan bahwa tidak ada korban hilang atau terluka di kawasan tersebut.

“Sedikitnya, 35 kapal juga hancur akibat dihantam tsunami. Beberapa kapal bertengger di atas kapal yang lain,” tutur Cindy Henderson, manajer layanan darurat di Crescent City, sekitar 350 mil utara San Francisco.

Pasukan Penjaga Pantai AS atau The US Coast Guard menambahkan bahwa terjadi pula kerusakan pada sekitar enam kapal di sebuah pantai di Santa Cruz, selatan California. Kapal-kapal tersebut sempat saling bertabrakan setelah diombang-ambingkan oleh tsunami. Stasiun televisi CNN mengutip keterangan Direktur Pelabuhan Santa Cruz Lisa Ekers bahwa kerugian akibat tsunami di wilayah itu ditaksir lebih dari USD 10 juta (sekitar Rp 90 miliar).

Meski tidak ada kerusakan yang parah, Gubernur California Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat di empat kota pantai negara bagian tersebut. Langkah itu merupakan prosedur untuk mendapatkan dana federal bagi pemulihan yang terkena tsunami.

Sebelum mencapai daratan AS, gelombang laut menghantam Kepulauan Hawaii. Itu terjadi hanya empat jam setelah evakuasi warga di wilayah rendah di kepulauan tersebut. Kebanyakan warga mengungsi setelah the Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan atau siaga di sepanjang pantai barat AS hingga Amerika Tengah dan Selatan serta Antartika. Beberapa jam kemudian, Gubernur Hawaii Neil Abercrombie menyatakan, peringatan tsunami telah diturunkan menjadi imbauan tsunami.

Kanada juga mengeluarkan peringatan di pantai utara British Columbia soal kemungkinan datangnya gelombang laut tinggi.

Gelombang tsunami tertinggi menghantam pantai Hawaii, sekitar 4 ribu mil atau 6.500 km dari titik pusat gempa dekat Sendai, timur Jepang. Gelombang setinggi hampir dua meter menghantam Kahului di Pulau Maui, Hawaii.

Tsunami memicu badai di Kepulauan Galapagos. Tetapi, tak sampai ada kerusakan besar di Amerika Latin. Presiden Ekuador Rafael Correa menyebut bahwa peningkatan gelombang dan badai tak sampai membahayakan nyawa manusia di wilayahnya.

Cile, Ekuador, dan Peru telah memerintahkan evakuasi besar-besaran warga di kawasan pantainya. Ekuador juga menghentikan pengapalan minyak di tengah kekhawatiran atas tingginya gelombang.

Para pejabat Peru menuturkan, gelombang tsunami 40 cm kali pertama menerjang wilayah mereka pada pukul 00.50 GMT kemarin (sekitar pukul 07.50 WIB) setelah dilakukan evakuasi atas penduduk di pantai. Sebelumnya, Presiden Alan Garcia optimistis bahwa tsunami tidak akan membahayakan warga Peru.

Di Meksiko, juga tidak ada korban atau kerusakan setelah gelombang setinggi hampir semeter melanda kawasan pantai Baja California.

Di Amerika Tengah, gelombang pasang tak sekuat seperti perkiraan. Guatemala dan Panama akhirnya mencabut peringatan tsunami. Begitu pula halnya dengan El Salvador.

Sementara itu, sebanyak 55 ribu warga Filipina kembali ke rumah masing-masing setelah semalam mengungsi di tempat penampungan sementara. Hal ini menyusul tsunami yang menerjang Jepang kemarin turut menyentuh wilayah Filipina.

Sumber: Berbagai Sumber