JAKARTA - Umat Katolik Indonesia, lebih khusus lagi para katekis, diminta agar secara serius menggiatkan katekese yang terabaikan oleh Gereja.Akibat kurangnya pendikikan iman, kualitas kehidupan umat Katolik mengalami penurunan seperti tingginya tingkat perceraian pada pasangan muda.
“Katekese dan evangelisasi sudah menjadi masalah Gereja Katolik,” kata Pastor Telephorus Krispurwana Cahyadi, SJ kepada limapuluhan katekis se-KAJ yang hadir pada pertemuan pada 19 Maret di aula paroki Katedral.
Pastor Cahyadi juga mengajak para katekis agar menjalankan tugas mereka secara serius dalam mengajarkan iman Katolik.
“Lakukan tugas kalian yakni mewartakan Kabar Gembira,” katanya.
Dosen STF Driyarkara itu juga prihatin dengan gaya Gereja yang cendrung menekankan tampilan luar daripada liturgi yang merupakan sarana membangun hubungan yang baik dengan Tuhan.
Menurut Pastor Cahyadi, ini menujukkan sikap yang cenderung ingin memperlihatkan diri sebagai gereja yang sukses.
Agustina Sri Rahayu dari paroki Trinitas di Cengkareng juga sependapat dengan Pastor Cahyadi.
“Saya kira bukan hanya saya yang merasakan bahwa Gereja Katolik tidak memberikan perhatian serius pada katekese. Teman-teman saya juga merasakan hal yang sama,” katanya.
Wanita yang sudah 13 tahun menjadi katekis itu mengusulkan agar para katekis lebih kreatif sehingga bisa menarik para siswa.
Hal senada juga disampaikan Fransiskus Mulyadi. Ia mengatakan, “Keluarga-keluarga dan paroki-paroki juga mempunyai peranan penting dalam pembentukan iman anak-anak.”
Menurut Pastor Bernardus Hardijantan Dermawan, ketua Komisi Kateketik KAJ, pertemuan para katekis tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi para katekis.
Sumber:Cathnews Indonesia
