JAYAPURA (PAPUA) - Direktur Executive dan Consultant in Public Health Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) di Jayapura, Tahi G.Butarbutar mengatakan saat ini remaja gereja banyak mengidap penyakit HIV/AIDS. Tak hanya itu, mereka juga terpengaruh dengan seks bebas, narkoba dan minuman keras (Miras)Menurutnya, berbagai kasus itu ditemukan pihaknya dalam menangani HIV/AIDS dilapangan. “Sekarang banyak kelompok muda Gereja yang terinfeksi. Sebagian diantaranya berusia sekolah. Remaja yang mengalami kasus itu beragama Kristen. Lainnya menganut agama Kristen Katolik, Baptis dan Pentakosta,” kata Butarbutar kepada JUBI, Selasa (29/3).
Sementara penggunaan narkoba, miras dan seks bebas banyak didominasi usia sekolah. Mereka rata-rata berusia 17 -25 tahun. “Sering kali terpengaruh dengan pola kehidupan seks bebas. Perilaku seks bebas itu banyak dipengaruhi oleh perilaku-perilaku negatif. Perilaku itu diakibatkan oleh akses internet tentang VCD Porno, dan peredaran narkoba,” ujarnya.
Bertolak dari hal tersebut, maka saat ini YPKM (Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat) berusaha memproteksi dan mencegahnya. Upaya itu dilakukan dalam bentuk pelatihan peremajaan gereja di lingkungan Kota dan Kabupaten Jayapura.
Butarbutar mengatakan, pelatihan itu dilakukan untuk membekali mereka dengan suatu pengetahuan yang benar dan mendalam tentang infeksi HIV/AIDS, kesehatan reproduksi, narkoba dan juga gender serta memiliki suatu keterampilan.
Sehingga, ketika kembali ke lingkungannya, selain dapat memproteksi dirinya mereka juga dapat memproteksi orang lain. “Mereka tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Tidak terinfeksi HIV dan tidak mudah terpengaruh dengan penyalahgunaan narkoba dan minuman keras,” paparnya.
Dia berharap, mereka juga dapat berjaring untuk membagi informasi disekitar gerejanya dan membentuk kelompok-kelompok peduli remaja.
Pelatihan Peremajaan Gereja di lingkungan Kota dan Kabupaten Jayapura ini diikuti puluhan remaja dari berbagai Gereja. Diantaranya, dari gereja Pantekosta, Bethel, Baptis dan Katolik. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan itu sebanyak 30 orang. Pelatihan itu berlangsung selama tiga hari, 29 – 31 Maret 2011 di Aula Pusat Pembinaan Pengembangan Wanita (P3W) di Padang Bulan, Abepura, Jayapura.
Sumber: TabloidJubi
