Wednesday 20 April 2011

Wednesday, April 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ephorus HKI Daerah III Buka Credonion Modifikasi (CUM) dan Komunitas Kredo Modifikasi (KKM. BALIGE (SUMUT) - Ephorus HKI Daerah III, Kabupaten Tobasa, DR Langsung Sitorus STh, membuka secara resmi Credonion Modifikasi (CUM) dan Komunitas Kredo Modifikasi (KKM) di Gereja HKI Balige, Kamis (14/4). Kehadiran CUM dan KKM tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ephorus HKI DR Langsung Sitorus, mengatakan terbentuknya CUM dan KKM itu merupakan jawaban doa dari seluruh jemaat HKI. Di mana panitia berhasil mengumpulkan dana hingga ratusan juta rupiah dari setiap anggota.

“Dana ini nantinya akan disalurkan kepada setiap anggota atau nasabah juga. Dengan hadirnya CUM dan KKM, mudah-mudahan masyarakat khususnya kurang mampu bisa terbantu,” ucap DR Langsung Sitorus.

Menurutnya, CUM dan KKM akan menjadi air kehidupan bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebab, dengan hadirnya CUM dan KKM di tengah-tengah masyarakat secara otomatis dapat meningkatkan perekonomian warga kurang mampu.

Senada dikatakan panitia CUM dan KKM, DR MP Ambarita. Ia mengatakan, sudah saatnya gereja produktif dalam membantu pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat. Yakni, membangun serta menggulirkan ekonomi kerakyatan versi kristiani.

Dijelaskaanya, CUM dan KKM merupakan badan usaha yang dimiliki sekumpulan orang dalam satu ikatan pemersatu, dan bersepakat untuk menginvestasikan saham mereka. Sehingga menciptakan modal bersama untuk tujuan usaha produktif dalam mewujudkan kesejahteraan hidup.

Dengan demikian, tambahnya, KKM bisa membantu masyarakat guna menghimpun dana yang bermanfaat untuk kebutuhan yang diarahkan pada pembangunan. “KKM bukan hanya sekadar menghimpun dan meminjamkan kepada anggotanya, sehingga memeroleh keuntungan. Tetapi kehadiran KKM dapat meningkatkan harkat hidup anggotanya dengan saling melayani dalam pelayanan simpan-pinjam yang berlandaskan saling percaya dan kerja sama antar sesama anggota. Artinya, KKM juga berperan dalam pembangunan fisik dan nonfisik,” bebernya.

Dijelaskannya, KKM memiliki tiga pilar yang disebut dengan trilogy Komunitas Kredo. Yaitu, Komunitas Kredo membangun anggota dan masyarakat untuk mengetahui peran serta masing-masing, hak dan kewajiban sebagai anggota komunitas. Sehingga setiap anggota dapat lebih bijaksana dalam mengatur keuangan rumah tangga, usaha dan mengetahui dan memahami laporan keuangan dan perkembangan. Sehingga komunitas kredo dimulai dengan pendidikan, dikembangkan dengan pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan.

“Komunitas Kredo selalu berusaha untuk membiayai dirinya sendiri. Untuk itu kita berharap partisipasi anggota dengan cara menanam saham pada usaha ini. Selain itu, Komunitas Kredo juga akan memerhatikan kesejahteraan nasabahnya tanpa melihat status sosial,” pungkasnya.

Sumber: Metro Siantar