Bersamaan dengan hari doa nasional pada hari Minggu (3/4/2011) mendatang, Gereja juga menyelenggarakan dua hari retret bagi para pengemudi. Dalam retret itu mereka dapat merefleksikan sikap mereka ketika berada di belakang kemudi.
Cara mengemudi yang agresif dan buruk berkontribusi signifikan pada tingkat kematian yang tinggi di jalan-jalan Polandia, yang merupakan salah satu yang terburuk di negara maju. Sebuah survei yang dilakukan OECD, yang merupakan afiliasi dari International Transport Forum, pada tahun 2009 menemukan ada 12 kematian di jalan-jalan Polandia untuk setiap 100.000 penduduk. Di Inggris angkanya hanya 3,9 meskipun Inggris memiliki lebih banyak mobil dan jaringan jalan yang lebih besar.
"Banyak di antara kami berperilaku seperti orang kafir ketika sedang mengemudi," kata Pastor Marian Midura, penyelenggara hari doa itu, yang memiliki dukungan dari polisi nasional. "Meski kami menggantung rosario, membawa gambar orang-orang kudus di dalam mobil, kami tetap tidak menghormati pengemudi lain."
Para pastor di negara itu juga akan mengimbau warga untuk tidak mengemudi dalam keadaan mabuk yang faktor lain yang berkontribusi terhadap angka kematian.
Penyelenggaran Hari Doa itu merupakan kontribusi terbaru Gereja Katolik bagi keselamatan warga di jalan-jalan Polandia. Menjelang hari-hari libur penting Kirsten, Gereja membuat penyataan rutin tentang pentingnya etika mengemudi yang aman.
Sumber: Telegraph