Wednesday 13 April 2011

Wednesday, April 13, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Protestan Maluku (GPM) Prihatin Kondisi Bangsa Indonesia.
AMBON (MALUKU) - Kondisi bangsa Indonesia saat ini memprihatikan menyusul maraknya kekerasan yang mengatasnamakan agama.

"Gereja Protestan Maluku (GPM) sangat prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia akhir-akhir ini, sehingga hal tersebut telah kita sampaikan saat Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang berlangsung di Tobelo-Maluku Utara, 3-9 Februari 2011," tandas Ketua Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta John Ruhulessin kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (11/2).

Dikatakan, saat ini masyarakat berharap agar pemerintah dapat membangun sebuah kehidupan bersama yang rukun dan damai. "Sebab tidak mungkin membangun bangsa ini tanpa kerukunan dan damai serta rasa senasib dan sepenanggungan," katanya. Ruhulessin berharap seluruh elemen masyarakat di Maluku dapat memaknai tanggung jawab masing-masing dan tidak boleh terpengaruh dengan hal-hal yang terjadi di daerah lain.

"Kita harus membantu menjaga, memelihara, mengawal dan meningkatkan perdamaian kehidupan bersama yang sudah sangat baik di Maluku. Saya optimis dan sangat yakin tokoh-tokoh agama dan umat beragama akan terus mengawal, menjaga, memelihara dan meningkatkan perdamaian dan persaudaraan kita di Maluku," tandasnya. Menurutnya, tokoh-tokoh agama dan umat beragama terus menggalang kerjasama apalagi di tahun 2012 mendatang, Provinsi Maluku akan menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional (MTQN) XXIV-2010.

"Event tersebut merupakan event bersama umat beragama di Maluku, sehingga seluruh warga berkewajiban untuk mengawal perdamaian dan persaudaraan ini dengan penuh sukacita dan diharapkan MTQN yang akan kita laksanakan dapat menjadi model dari persaudaraan dan perdamaian yang sejati bagi bangsa ini," ungkapnya.

Ruhulessin juga menghimbau kepada seluruh umat Kristiani untuk harus terus menjaga kondisi kebersamaan di negara ini sambil berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah yang baik untuk menangani, menanggulangi persoalan-persoalan kekerasan yang terjadi dengan adil. "Negara ini adalah negara hukum, sehingga supremasi hukum harus tetap dijaga," ungkapnya.

Sumber: Siwalima