Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Masa Pra-Paskah, Masa Perubahan Sikap untuk Menerima Pengampunan.
MANADO (SULUT) - Sekretaris Keuskupan Manado, Pastor Christ Santie Pr menegaskan masa menjelang perayaan Paskah atau Pra Paskah merupakan momen penting untuk merubah perilaku hidup negatif menjadi positif.
“Masa Pra-Paskah adalah masa pengampunan bagi seluruh umat manusia,” ucap Santie.
Untuk itu, lanjut Santie sebagai umat Kristiani khususnya umat Katolik dituntut melakukan pertobatan dengan menjadi manusia baru yang bebas dari perbudakan dosa, seperti tujuan kedatangan Kristus ke dunia menyelamatkan umat manusia.
“Apabila umat sudah siap bertobat, maka mereka nantinya menerima sakramen rekonsiliasi. Di sinilah letak arti Paskah sesungguhnya, yaitu melahirkan manusia yang baru. Intinya kebangkitan Kristus jangan hanya diperingati dengan hura-hura tapi harus ada kebangkitan kembali dan merdeka sebagai anak Allah,” pungkasnya.
Sedangkan menurut Sekkum Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt Arthur Rumengan MTeol, menjelang Paskah jemaat GMIM biasanya merayakan kegiatan menyambut Paskah secara seremonial seperti jalan salib, pawai lampion dan lainnya.
Namun, lanjut Rumengan makna Paskah sesungguhnya adalah bagaimana jemaat Tuhan memaknai kesengsaraan Yesus Kristus yang mau mati demi menebus dosa umat manusia. “Paskah jangan hanya digelar secara seremonial saja, tapi sebaliknya harus dimaknai dengan perubahan sikap yang mencerminkan kasih kepada sesama manusia,” kunci Rumengan.
Sumber: Harian Komentar
Beranda
»
GMIM
»
jelang paskah
»
Kalimantan dan Sulawesi
»
keuskupan manado
»
Manado
»
Sulut
» Masa Pra-Paskah, Masa Perubahan Sikap untuk Menerima Pengampunan
Wednesday, 13 April 2011