Saturday, 30 April 2011

Saturday, April 30, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Jadikan Kemiskinan, Persaudaraan Sejati dan Keteladanan Iman sebagai Arah Dasar Pastoral. JAKARTA - Keuskupan Agung Jakarta menjadikan kemiskinan, persaudaraan sejati dan keteladanan iman sebagai arah dasar pastoral.

Hal tersebut disampaikan Uskup Agung Ignatius Suharyo Pr dalam kotbahnya pada Misa Pontifikal Paskah di Katedral, Jakarta.

“Tahun ini Keuskupan Agung Jakarta memulai arah dasar pastoral dan kita memulainya pada Paskah,” kata Mgr Suharyo.

Arah pastoral KAJ difokuskan pada menghargai budaya kehidupan, membangun persaudaraan sejati dan mengikuti teladan Yesus.

Menurut Mgr Suharyo, momen Paskah dipilih sebagai pembukaan karena Paskah memberikan semangat yang mendorong semua untuk melakukan tugas pelayanan.

Uskup agung itu menilai ada beberapa aspek yang menjadi keprihatinan Gereja, antara lain kemiskinan, intoleransi dan korupsi. Hal-hal ini telah mencemaskan banyak orang.

Prelatus itu menegaskan bahwa hal itu menjadi tantangan bersama. Maka kerjasama menanggapi tantangan itu maka itu berarti kita membangun ‘komunitas Paskah, kata Mgr Suharyo.

Ia juga menambahkan bahwa iman akan Yesus Kristus dan meneladani Yesus sangat penting karena keteladanan iman lebih penting daripada agama. Karena “iman tidak bisa dimanipulasi,” kata Mgr Suharyo.

Keprihatinan seperti yang disampaikan Mgr Suharyo adalah keprihatinan para uskup se-Indonesia. Dalam sinode bulan November tahun lalu para uskup sudah membahas hal-hal tersebut, yang implementasinya diserahkan kepada masing-masing keuskupan.

“Saya berharap agar pelayanan Gereja berguna bagi umat Katolik, sesama dan relevan bagi bangsa, serta menjadi berkat bagi orang lain,” kata uskup agung itu.

Yosef Sutanto, dari Paroki Antonius Padua, Jakarta Timur, mengatakan ia setuju bahwa Gereja harus memberi contoh.

“Saya kira Gereja harus memberi teladan di tengah-tengah terpuruknya bangsa ini dalam bergai dimensi. Kita harus memulai dari Gereja kita,” kata Yosef.

Sumber: Cathnews Indonesia