Saturday 23 April 2011

Saturday, April 23, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Misa Jumat Agung di Katedral Santo Yoseph, Pontianak.
PONTIANAK (KALBAR) – Misa Jumat Agung di Katedral Santo Yoseph pukul 14.30 WIB kemarin (22/4) berlangsung khidmat. Hampir dua ribu umat Katolik Paroki Pontianak datang mengikuti prosesi perayaan ekaristi memperingati hari wafat Yesus Kristus di kayu salib. Padahal daya tampung gereja hanya cukup untuk 1.100 orang.

Mereka yang tidak tertampung harus rela beribadat di halaman. Untuk itu panitia telah meyiapkan tenda besar di depan gereja. Namun masih belum mencukupi. Masih ada hampir seratus orang yang harus rela sembahyang beratapkan langit. Meski sempat diguyur gerimis selama satu jam, jemaat tetap menjalankan ibadat dengan tenang.

Misa ekaristi diimami Pastor Paroki Katedral Pontianak, Damian Doraman OFM Cap. Berbeda dengan misa-misa lain, pada hari yang diperingati untuk kematian Yesus itu, patung-patung di dalam gereja ditutupi kain ungu. Dalam kepercayaan Katolik, hal tersebut adalah pertanda duka cita. Kain tersebut baru dilepas tiga hari kemudian, saat perayaan kebangkitan Kristus (Paskah).Sebelum dimulai doa syukur agung, terlebih dahulu diadakan drama bertemakan penyaliban Yesus. Suasana menjadi sangat hening, jemaat tampak benar-benar menghayati peristiwa menyedihkan tersebut. Ada juga momen mencium kaki Yesus (ikon di patung salib). Hal tersebut memang bagian dari tradisi Gereja Katolik Roma.

Berbeda dengan tahun kemarin, selama pra-paskah, umat diminta mengumpulkan telur buat perayaan Minggu Paskah. Hebatnya, hanya dalam tempo empat hari sejak Minggu Palma (17/4), telur yang terkumpul sudah 20 ribuan butir. Pihak paroki sampai harus mengumumkan agar umatnya tidak lagi menyumbang telur.“Kita memang minta supaya umat berhenti mengirim telur ke gereja lagi. Di sini sudah kepenuhan. Sudah melewati target, sekarang ada dua puluh ribuan butir (telur). Maksimal kita butuh lima belas ribu (butir) saja, itu pun sudah kebanyakan. Kelebihan itu kami sumbangkan ke panti asuhan,” ujar Pastor Damian.

Rencananya telur tersebut akan dibagikan kepada umat yang mengikuti misa paskah besok. Satu orang mendapat dua butir telur. Mengapa telur? Pastor Damian mengatakan bahwa filosofi telur mirip dengan tema paskah. “Telur itu kan lambang kehidupan. Sedangkan perayaan paskah bagi orang kristiani untuk merayakan Kristus yang hidup kembali setelah mati disalib,” jelasnya.Sementara itu, untuk mengakali jumlah jemaat yang berlebih, akan ada empat kali misa paskah yang digelar dari pagi hingga malam. Sedangkan hari ini (Sabtu suci dan malam paskah) Katedral St Yoseph hanya menggelar dua ritual ekaristi, sore dan malam.

Sumber:Pontianak Post