Monday, 25 April 2011

Monday, April 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pawai Paskah di Kupang Diikuti Pemuda Kristen, Islam, Hindu, dan Budha.
KUPANG (NTT) - Di sepanjang Jalan El Tari sampai Jalan Timor Raya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipadati warga setempat untuk melihat Pawai Paskah. Pawai Paskah diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja Indonesia pada Senin (25/4/2011) dan diikuti 107 peserta.

Pawai Paskah memang menjadi acara tahunan dan diselenggarakan sehari setelah Minggu Paskah. Rute yang ditempuh sepanjang sekitar 9 kilometer. Para peserta pawai adalah perwakilan dari gereja-gereja yang ada di berbagai kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Kabupaten tersebut misalnya Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kota, dan lain-lain.

Namun toleransi beragama tampak kental di Pawai Paskah ini. Beberapa peserta pawai merupakan perwakilan pemuda dari lintas agama yaitu dari Islam, Hindu, Kristen Protestan,Kristen  Katolik, dan Budha. Mereka tergabung dalam Obor Perdamaian Indonesia.

Seperti yang dituturkan dalam pawai, Obor Perdamaian Indonesia merupakan simbol dari semangat pemuda Nusa Tenggara Timur dari berbagai agama. Mereka menyerukan semangat damai yaitu "Walau Kami Berbeda Agama tapi Kami Cinta Damai dan Kami Juga Rindukan Perdamaian di Indonesia".

Mereka mengampanyekan perdamaian dan berharap aksi-aksi kekerasan yang membawa nama agama dapat hilang dari bumi Indonesia. Obor perdamaian tersebut nanti secara estafet akan dibawa ke beberapa daerah di Indonesiap seperti Bali, Lombok, Yogyakarta, Aceh, dan lain-lain.

Para pemuda tersebut menggunakan kaus bertuliskan "NTT untuk Indonesia". Tampak beberapa pemuda mengenakan atribut pelengkap untuk menunjukan identitas agama masing-masing sambil bergandengan tangan.

"Di NTT memang kami toleransi beragama kuat, karena masih saudara semua walau beda agama," tutur Laurenz Herewila (62), salah satu warga Kupang yang menonton Pawai Paskah. Ia mengaku sudah menunggu pawai sejak jam dua siang.

"Saya datang memang untuk lihat pawai," katanya.

Ia menantikan datangnya pawai sambil duduk di tepi Jalan Timor Raya. Pawai baru sampai di Jalan Timor Raya sekitar pukul 6 sore. Menurut Herewila, sehari setelah Paskah, perkantoran di Kupang biasanya hanya masuk sampai pukul 10 pagi atau hanya setengah hari.

Sumber: Kompas