Sunday, 24 April 2011

Sunday, April 24, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pelaksanaan Ibadah Jumat Agung dan Paskah di Jabotabek Berlangsung Aman dan Tenang.
JAKARTA - Pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Ibu Kota dan sekitarnya berlangsung aman. Dalam pengawalan ketat aparat keamanan dan pemuda lintas agama, umat kristiani di seluruh Indonesia menjalani ibadat dengan tenang.

Di Gereja GBI Christ Cathedral, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, tak jauh dari lokasi penemuan lima paket bom Kamis lalu, ibadah Jumat Agung dihadiri lebih dari 1.000 anggota jemaat. Penemuan bom yang ditanam di jalur pipa gas di depan gereja tersebut tidak mempengaruhi minat jemaat melaksanakan kebaktian Jumat Agung.

Pemeriksaan keamanan yang berlapis-lapis justru menenangkan hati jemaat. "Banyak polisi di mana-mana, pasti aman. Kalau masih ada bom juga, ya, sudah takdir," kata Lucas Landas Manik, 50 tahun, salah seorang pengunjung.

Polisi mulai memeriksa kendaraan yang melintas dari jarak dua kilometer menjelang gereja. Di pintu masuk utama gereja kembali dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan pengunjung.

Di Gereja Katedral, Pasar Baru, Jakarta Pusat, pengamanan dilakukan oleh 253 aparat kepolisian bekerja sama dengan personel keamanan dan ketertiban masyarakat serta Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama.

Koordinator Keamanan Gereja Katedral Thomas Bambang berujar Gegana mulai melakukan penyisiran sejak pukul 4 dinihari. Untuk memperketat penjagaan, diberlakukan sistem satu pintu masuk dan satu pintu keluar.

Suasana aman juga terlihat di Gereja GPIB Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat. Meski jemaat sudah sepi selepas ibadat Jalan Salib siang harinya, puluhan polisi masih berjaga di area gereja.

Gereja yang terletak di depan Stasiun Gambir itu akan melanjutkan aktivitas mulai pukul 17.00 dengan agenda ibadat Jumat Agung. Salah satu petugas dari Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Dua Sukarmin, mengatakan sudah dua hari berjaga di Immanuel.

Sebanyak 80 personel gabungan dari Kepolisian Sektor Gambir, Kepolisian Resor Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya bergantian menjaga keamanan. "Kami terus menyisir gereja," ujarnya di pos tenda polisi di samping gereja.

Penjagaan ketat juga tampak di Gereja All Saints Anglican Church di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Dua mobil polisi terparkir di depan gereja yang sedikit tertutup tersebut. Sebagian besar anggota jemaatnya warga asing.

Selain aman dari serangan teroris, kebaktian di Gereja Katolik St Baptista di Parung, Kabupaten Bogor, aman dari aksi penolakan warga. Sekitar 1.000 anggota jemaat beribadat di bawah tenda dengan pengawalan 385 polisi.

Kepala Polsek Parung Komisaris Maksum Rosidi menuturkan petugas menyekat wilayah sekitar gereja untuk mencegah kelompok yang ingin membubarkan kebaktian. Maklum saja, tahun lalu kegiatan Paskah ditolak warga. Kali ini, sampai sore hari tidak ada aksi penolakan dari warga.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, mengungkapkan penyisiran bahan peledak dilakukan dua hingga enam jam sebelum penggunaan ruangan.

Polda Metro Jaya menyiapkan 20 ribu personel untuk mengamankan kegiatan ibadat. Sebanyak 4.915 personel menjaga rumah ibadat, 1.000 personel menjaga lalu lintas, dan sisanya siaga.

Sumber: Koran Tempo