Saturday 30 April 2011

Saturday, April 30, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Canterbury Pimpin Pemberkatan Pernikahan Pangeran William - Kate Middleton. LONDON (INGGRIS) - Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton diberkati oleh oleh Uskup Agung Canterbury, Rowan Williams, Uskup London, Richard Chartres yang memberikan khotbah serta Dekan Westminster, John Hall memimpin perayaan ibadah.

Pernikahanyang digelar di Gereja Anglikan Westminster Abbey, Jumat (29/4) kemarin berlangsung khidmat. Pernikahan terakbar keluarga Kerajaan Inggris pada tiga puluh tahun terakhir disaksikan hampir 2 milyar orang dari seluruh dunia dengan liputan media massa, terutama televisi yang begitu luas.

Sekitar 1.900 tamu undangan hadir dalam gereja dan ratusan ribu bahkan diperkirakan sejuta lebih hadirin lainnya memadati pinggiran jalan sepanjang 2 km dari Gereja Westminster Abbey menuju Istana Buckingham, yang dilalui iring-iringan kereta berkuda yang membawa kedua mempelai calon ahli waris Kerajaan Inggris itu.

Kate mengenakan sebuah pakaian putih gading dengan renda yang menjuntai panjang rancangan Sarah Burton dan Alexander McQueen. Dia diantar oleh Bapaknya Michael Middleton memasuki Westminster Abbey hingga ke depan Altar. Sementara Pangeran William didampingi adiknya Pangeran Harry menjemput di depan altar.

Pangeran William Arthur Philip Louis dan Pangeran Harry tiba di Westminster 45 menit lebih awal. Pangeran William mengenakan pakaian militer Angkatan Darat Kerajaan Inggris berwarna merah. Ini adalah tontonan termewah sejak Ibu Pangeran William Putri Diana menikah dengan Pangeran Charles pada 1981. Bagi keluarga Kerajaan Inggris yang lain, ini seolah pengulangan perkawinan Pangeran Charles dan Putri Diana 30 tahun silam.

Soal ketidakhadiran Putri Diana yang meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997 sungguh terasa, meskipun juru bicara Pangeran Charles Paddy Haverson mengatakan, dia (Putri Diana) selalu ada dalam pikiran William.

“Tetapi saya kira hari ini adalah soal masa depan Catherine dan Pangeran William dan ini adalah hari mereka dan saya kira Anda akan melihat acaranya berlangsung sangat indah,” kata Haverson kepada televisi BBC.

Pernikahan Tradisi Baru
Ada yang unik dari pernikahan Pangeran William dan Kate. Mereka menuliskan doa tanpa campur tangan orang lain. Doa itu dibacakan usai pembacaan janji pernikahan.

"Allah Bapa, kami ucapkan terima kasih kepada keluarga kami, karena cinta yang mereka berikan dan untuk sukacita pernikahan kami....... Dalam kesibukan setiap hari menjaga mata kami tetap pada apa yang nyata dan penting dalam kehidupan serta membantu kami untuk bermurah hati dengan waktu dan cinta dan energi..... Diperkuat dengan kesatuan kami, membantu kami untuk melayani dan menghibur mereka yang menderita. Kami meminta ini dalam Roh Yesus Kristus. Amin."

Kedua pengantin mantap mengikrarkan janji pernikahan di depan altar yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Cartenbury, Rowan Williams. Tampak wajah Pangeran William tegang di saat janji pernikahan itu dilakukan.

"Di hadapan Tuhan, dan cincin yang telah disematkan di kedua jari pengantin, saya nyatakan keduanya sebagai suami-istri," kata Uskup Agung Cartenbury sambil memegang kedua pengantin.

Setelah mengucapkan janji pernikahan, keduanya duduk di sisi altar gereja. Mereka pun menyanyikan kidung pujian misa pemberkatan pernikahan bersama para tamu undangan. Termasuk Ratu Elizabeth dan Pangeran Phillip, suaminya.

Kate dan William membuat sendiri sumpah setia pernikahan dengan mengusung empat janji setia, yaitu bahwa pasangan kerajaan ini akan saling mencintai, memberikan kenyamanan, saling menghormati, dan saling menjaga. Sumpah setia itu berbeda dengan tradisi kuno kerajaan.

Uskup Agung Canterbury Rowan Williams memuji cara pasangan muda ini dalam menyiapkan pernikahan mereka. "William dan Catherine memiliki pemikiran mendalam atas apa yang mereka inginkan, termasuk apa yang ingin mereka katakan, dalam pernikahan. Mereka sederhana, dan terang-terangan, mengenai apa pun dalam pernikahannya," katanya.

Pasangan ini diyakini terbiasa menjalani hubungan berbasis kesetaraan sejak masa pacaran. William dan Kate saling memperlakukan pasangan dengan setara bukan berdasarkan prinsip kepatuhan.

Rowan Williams, yang menikahkan William-Kate, mengatakan, sumpah "kepatuhan" yang diucapkan istri kepada suami (dan tidak sebaliknya) dinilai sebagai nilai kuno dan menjadi justifikasi atas kekerasan dalam rumah tangga.

Istri, dalam pernikahan Kerajaan Inggris, biasanya mengucap janji setia berisi "mencintai, menghargai, dan mematuhi" suami. Janji itu seperti yang dilakukan nenek William, sang ratu, dan juga bibinya, Putri Anne.

William-Kate menghapus kata "kepatuhan" dalam sumpahnya, sama halnya yang dilakukan Lady Diana (ibu William) saat dinikahi Pangeran Charles pada 1981.

William (28) dan Kate (29) memutuskan membuat sumpah versi mereka beberapa minggu sebelum menikah.

William dan Kate dikenal sebagai pasangan kerajaan modern, yang telah mengenal kepribadian masing-masing secara mendalam. Hubungan putus-sambung selama sembilan tahun telah menguatkan ikatan pasangan ini.

Tak seperti hubungan orangtua William, Lady Diana dan Pangeran Charles, yang cenderung kaku, William-Kate membangun hubungan yang lebih setara. Setelah mengucap janji setia, kini Pangeran William dan Putri Catherine resmi bergelar Duke dan Duchess of Cambridge.

Gelar Bangsawan Putri William dari Wales
Selain menjadi bangsawan, Kate juga akan menjadi Putri William dari Whales yang mengadopsi nama pertama suaminya. Dia tidak akan secara resmi menjadi Putri Catherine karena Kate tidak terlahir sebagai putri atas haknya sendiri.

Bangsawan terakhir Cambridge adalah Pangeran George, yang lahir pada 1819, yang menjadi cucu pria George III dan putra tunggal bangsawan pertama Cambridge, Pangeran Adolphus Frederick.

Cambridge sebelumnya adalah gelar kebangsawanan. Empat anak Raja James II disematkan gelar Duke of Cambridge ini. Sedangkan gelar Earl Cambridge sendiri merupakan gelar kebangsawanan di zaman prasejarah. Raja Edward IV adalah Duke of York dan Earl of Cambridge hingga akhirnya ditunjuk sebagai Raja Inggris di tahun 1461 dan gelarnya pun melebur ke gelar raja.

Gelar Duke of Cambridge sempat menghilang pada saat kematian Duke of Cambridge kedua di tahun 1904. Hingga tahun 1917 gelar ini hanya berbentuk marquee dan disematkan kepada adik Ratu Marry hingga tahun 1981. Saat meninggal, gelarnya pun gugur.

Dua Ciuman
Teriakan riuh dan tepuk tangan warga Inggris dan para turis yang memadati jalan menuju Istana Buckingham terus bergemuruh saat iring-iringan kereta kuda sang pengantin melewati mereka.

BBC melaporkan, lebih dari sejuta orang memadati lapangan di luar Istana Buckingham. Mereka mengikuti dengan seksama tradisi kerajaan saat sebuah pemandangan yang amat dinanti berlangsung di balkon istana tersebut. Pangeran William, yang berdiri di sebelah kanan Kate, sesaat memeluk dan memberikan dua kali ciuman kepada Putri Catherine. Dua ciuman tersebut berlangsung sangat singkat.

Seluruh keluarga kerajaan yang berdiri di atas balkon istana tersebut turut menyaksikan ciuman pengantin baru itu. Mereka melambaikan tangan ke arah warga yang berkumpul di luar istana kerajaan.

William tampak malu-malu saat melakukan ciuman itu, walaupun tradisi mencatat bahwa seremonial itu selalu dilakukan pengantin kerajaan di balkon Istana. Prosesi serupa juga dilakukan Pangeran Charles dan Putri Diana saat mereka menikah 30 tahun silam.

Selama di balkon, Pangeran William dan istrinya, beserta keluarga kerajaan, disuguhi parade pesawat tempur Inggris. William adalah pilot pesawat yang tergabung dalam Angkatan Udara Inggris (RAF). Kurang lebih 15 menit, mereka terus melambaikan tangannya ke arah warga yang sudah menunggu.

Setelah itu, keluarga kerajaan yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth masuk kembali ke istana, sementara William dan Kate masuk paling terakhir ke dalam Istana Buckingham.

Ucapan Selamat dari Penjuru dunia
Ucapan selamat pun datang dari penjuru dunia, mulai dari Presiden AS Barack Obama hingga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.

"Saya telah menulis sebuah surat," kata Dalai Lama kepada wartawan di Tokyo saat ia mendoakan Jepang pascabencana gempa dan tsunami yang menewaskan lebih dari 25 ribu orang serta menghancurkan kawasan pantai Jepang bagian utara itu .

"Saya ingin mengucapkan selamat," kata Dalai Lama, sambil mendoakan pasangan sang Pangeran dan Putri dalam sebuah "pernikahan yang berbahagia selamanya".

Sumber: Tim PPGI