Monday, 23 May 2011

Monday, May 23, 2011
6
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Eks - Jemaat Gereja Bethel Tabernakel (GBT) Lengkong Laporkan Pendeta Hadassah J Werner ke Polda.
BANDUNG (JABAR) - Eks Jemaat Gereja Bethel Tabernakel (GBT) Lengkong Bandung melaporkan Pendeta Hadassah J Werner, pemimpin GBT Lengkong ke Polda Jabar. Hadassah diduga telah menyebarkan ajaran yang menyimpang jauh dari Alkitab. Salah satu ajaran Hadassah yang sangat meresahkan adalah ibu kandung dianggap hanya sebagai jalan lahir, sehingga kedudukannya lebih rendah dibandingkan dengan dirinya yang merupakan ibu rohani.

Dengan adanya ajaran tersebut, banyak anak yang memutuskan hubungan dengan orangtuanya. Mereka meninggalkan rumah dan memilih hidup dekat dengan Hadassah.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Eks Jemaat Kristiani GBT Lengkong Arief kepada wartawan, di Sawung Galing No 2, Minggu sore (22/5/2011). "Laporan ke Polda sudah lama yaitu pada November 2010. Laporan dilakukan oleh Ibu Indrawati Soediro, di mana anaknya menjadi korban. Namun hingga kini belum ada perkembangan apa-apa dari pihak kepolisian," ujar Arief.

Menurut Arief, saat melaporkan ke Polda, pihak kepolisian mengatakan jika kasus ini sudah masuk ke penodaan dan penistaan agama. Tak hanya itu, kata Arief, polisi juga mensinyalir anak-anak dari Jemaat menjadi korban cuci otak. "Yang mengatakan ini bukan kami, namun polisi," tegasnya.

Arief mengatakan banyak ajaran Hadassah yang tidak sesuai dengan Alkitab, namun yang paling menyolok dan meresahkan adalah ajarannya mengenai kedudukan ibu kandung, yang hanya dianggap sebagai jalan lahir.

"Jadi anak-anak disuruh panggil ibu bapaknya dengan sebutan om dan tante, namun harus memanggil dia dengan sebutan mama," ungkap Arief.

Selain memutuskan hubungan anak dan orangtua, hubungan suami istri dari para jemaat juga dibuat menjadi renggang. "Dalam agama mana pun seorang pemimpin agama harusnya mendamaikan suami istri yang bertikai, menjadi mediator. Tapi ini malah rumah tangga yang baik-baik, dia panas-panasi satu pihak agar berpisah," ujarnya.

Lebih lanjut Arief mengungkapkan kecurigaan dari para jemaat mengenai ajaran Hadassah yang dinilai sesat sudah lama terendus oleh kalangan tua. Hadassah menganggap dirinya serba tahu dan paling dekat dengan Tuhan. Hadassah mengaku sering bolak balik ke surga dan Tuhan pun sering keluar masuk kamarnya.

Karena itu, tak sedikit yang akhirnya keluar dari GBT Lengkong.

"Dari total jemaat 250-an, yang sudah keluar sebanyak 104 orang. Namun masih banyak anak-anak kami yang masih terjebak di dalam," ungkapnya.

Dia mencontohkan ada satu jemaat yang kehilangan dua putri kembarnya. Kedua anaknya itu lebih memilih hidup dekat dengan Hadassah daripada dengan orangtuanya.

"Kalau boleh jujur, kami semua sudah dalam kondisi putus asa. Anak-anak kami tak bisa kami sentuh, dan kasus ini pun masih jalan di tempat. Kami hanya minta kembalikan anak kami," ujar Arief.

Sumber: Detik Bandung