Tuesday 10 May 2011

Tuesday, May 10, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Imam Yesuit Ajak Jemaat Baptiskan Anak-akan dengan Nama Kristen.
MUMBAI (INDIA) - Seorang imam Yesuit di Mumbai berkampanye agar anak-anak dibaptis dengan nama-nama Kristen untuk mempertahankan identitas mereka sebagai orang Kristen.

Pastor Joseph Dias mengklaim bahwa aksinya itu telah mendapat dukungan dari Paus Benediktus XVI.

“Baru-baru ini, Paus memperingatkan orangtua agar jangan memberi nama para selebriti kepada anak-anak. Paus mendorong para orangtua untuk mencari inspirasi dari Alkitab untuk memberi nama kepada anak-anak,” katanya pada 6 Mei

Mengutip paus, Pastor Dias mengatakan dalam homili baru-baru ini bahwa “setiap anak yang dibaptis memperoleh karakter Anak Allah, yang dimulai dengan nama Kristen mereka. Nama Kristen itu merupakan tanda nyata bahwa Roh Kudus membuat manusia lahir baru dalam rahim Gereja. Nama adalah meterai yang tak terhapuskan yang dibawa oleh anak sepanjang perjalanan hidupnya dalam menghayati iman keagamaannya.”

Nama baptis itu memberikan identitas Katolik pada pribadi anak. Nama bisa menjadi faktor pendorong yang sangat kuat dalam menentukan “arah dan tujuan” hidup anak, kata imam tersebut.

Pastor Dias mengatakan dia telah membimbing orangtua untuk memberikan nama Kristen yang bermakna kepada anak-anak, dan bukan sekedar nama-nama indah seperti nama parfum, penari balet Rusia, bintang pop, dan daerah.

“Anak-anak bukan barang dagangan atau komoditas atau tempat,” kata Pastor Dias, asisten direktur REAP (Reach Education Action Program), yang bertujuan untuk memberdayakan anak-anak kumuh dan perempuan melalui pendidikan, sebuah program yang diprakarsai Yesuit Mumbai.

Dia terkejut, kata imam itu, ketika menemukan anak yang bernama Aspirin, John Kennedy, Pangeran Albert, Ben-Hur, Brooklyn, Diana, Adelaide, dan Diamond.

Pastor Anthony Charanghat, juru bicara Keuskupan Agung Bombay, mengatakan, “kami biasanya merekomendasi agar anak-anak dibaptis dengan nama-nama orang kudus sebagai pelindung, tapi jangan memaksa orang.”

Astrid Lobo Gajiwala, seorang ilmuwan medis, yang dua putrinya telah dibaptis dengan nama India seperti Gayatri, Nivedita, dan Ashutosh, tidak setuju.

“Saya tidak setuju dengan Pastor Dias. Mengapa juga India harus dibebani dengan nama orang-orang kudus asing,” katanya bertanya.

“Anak-anak kita sekarang ini ingin namanya singkat, mudah diucapkan, bukan nama-nama yang panjang dan sudah umum,” kata Gajiwala.

Sumber: Cathnews Indonesia