Tuesday 10 May 2011

Tuesday, May 10, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Purwokerto Berkati Panti Asuhan dan Biara di Paroki St Maria Immakulata, Banyumas.
BANYUMAS (JATENG) - Suster-suster Jesus Maria Joseph (JMJ) memulai karya mereka di Keuskupan Purwokerto dengan membuka panti asuhan dan biara di Paroki St Maria Immakulata, Banyumas. Jawa Tengah.

Pemberkatan biara dan panti asuhan dilakukan pada Sabtu, 7 Mei oleh Uskup Purwokerto Mgr Julianus Sunarka SJ dalam sebuah perayaan Ekaristi yang dihadiri sekitar 150 orang, sebagian besar biarawati di keuskupan Purwokerto.

Panti asuhan diberi nama Panti Asuhan Bunda Serayu, diambil dari nama sungai yang mengalir di dekat lokasi panti.

Menurut Mgr Sunarka, Bunda Serayu berarti Bunda yang amat cantik, yang memiliki daya tarik dan pesona yang kuat karena mencintai Yesus yang sungguh-sungguh memperhatikan umat manusia yang menderita.

Ia berharap kehadiran para suster dengan karyanya menjadi saksi hidup Kristiani di tengah masyarakat Banyumas.

“Saya berharap, siapapun yang ditugaskan berkarya di sini menjadi orang yang menunjukkan kekuatan hidup kristen di tengah masyarakat,” tandasnya.

Provinsial Oblat Maria Immakulata (OMI) Pastor Antonius Andri Atmaka, OMI yang turut mendampingi uskup dalam perayan Ekaristi berharap agar pelayanan para suster ini bisa memotivasi umat setempat untuk memperteguh solidaritas social dan peduli panti asuhan.

Provinsial JMJ Jakarta Sr Lusia Tolok JMJ mengungkapkan bahwa kehadiran karya mereka adalah atas permintaan Uskup Purwokerto.

“Sudah lama kami ingin memulai karya di Jawa Tengah, ternyata kemudian ada tawaran dari Bapak Uskup Julianus,” kata Sr Lusia.

Di Indonesia ada tiga provinsi JMJ, yaitu Provinsi Jakarta, Manado dan Makasar.

Bagi Provinsi Jakarta, Keuskupan Purwokerto merupakan keuskupan ke tujuh yang mereka layani.

“Pada umumnya kami tidak memilih bentuk karya pelayanan. Kami melayani berdasarkan permintaan keuskupan. Kalau kami mampu ya kami jalani,” kata Sr Lusia.

Sr Lusia menambahkan rencananya dua suster akan ditempatkan di komunitas panti baru yang memiliki kapasitas 15 anak. Saat ini panti tersebut masih kosong.

Dengan demikian, saat ini ada tujuh tarekat suster yang berkarya di Keuskupan Purwokerto, dab Panti Asuhan Bunda Serayu menjadi panti asuhan ke dua.

Yustinus Karso Suryosupomo (70) salah seorang anggota Dewan Pastoral Paroki St Immakulata Banyumas menyambut gembira kehadiran tarekat JMJ.

“Dengan karya sosial ini saya berharap karya gereja lebih kelihatan oleh masyarakat. Kelak anak-anak yang dibimbing para suster juga bisa sukses dan mandiri,” katanya.

Sumber: Cathnews Indonesia