Tuesday 3 May 2011

Tuesday, May 03, 2011
4
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pasca Kematian Osama Bin Laden, Kelompok Penginjilan di Amerika Minta Warga Tingkatkan Doa Untuk Perdamaian Dunia.
WASHINGTON DC (AS) - Kelompok Misionaris Kristen di Amerika Serikat meminta warganya untuk berdoa bagi perdamaian dan keselamatan dunia dan juga terbukanya kesempatan untuk menyebarkan Injil sebagai firman ke daerah daerah yang belum tersentuh terkait kabar kematian Osama bin Laden.

Dewan Misi Internasional Southern Baptist Convention (Konvensi Baptis Amerika Serikat bagian Selatan) mengatakan telah lebih dari 5.000 anggota personil melayani di seluruh dunia, Sedangankan para penginjil yang berada di Virginia pada hari Senin (02/05/2011) berkumpul dan memberikan pesan untuk Amerika. "Mereka mengetahui jika orang Kristen di sini, bukannya merayakan kematian Osama, tetapi berlutut dan berdoa untuk kesempatan untuk mengabarkan Injil," kata Wendy Norvelle, wakil presiden dari Dewan Misi Internasionai Gereja Baptis.

Norvelle mencatat bahwa pada pasca kematian seseorang, orang beralih ke iman untuk kenyamanan dan jawaban. Demikian pula pasca kematian bin Laden, ia memperkirakan bahwa banyak orang akan berusaha untuk merasa aman dan terjamin.

"Ketika ada kebutuhan untuk rasa aman dan damai, ada kesempatan untuk menyebarkan pesan damai yang melampaui pemahaman manusia,"katanya.

Namun, sekarang ada risiko yang meningkat bagi orang Kristen yang berusaha menyebarkan pesan ini di negara-negara Timur Tengah.

Direktur CIA Leon Panetta mengeluarkan peringatan bahwa teror kian meningkat pada hari Senin (5/4/2011), ia meminta Amerika dan sekutunya untuk lebih waspada dan tegas setelah penyerangan Osama bin Laden di Pakistan.

Pemimpin al-Qaida itu tewas dalam pertempuran di sebuah villa di dekat Islamabad, Pakistan, tubuhnya diverifikasi dan kemudian dikubur di laut.

Usai kabar yang menyeruak di media, pada minggu malam waktu Amerika, Presiden Barack Obama akhirnya mengumumkan berita tersebut secara resmi, ia mengatakan "keadilan telah ditegakkan".

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon juga memberikan pernyataan pad hari Senin, ia mengatakan, "Kematian Osama bin Laden, yang diumumkan oleh Presiden Obama semalam, merupakan momen penting dalam perjuangan bersama melawan terorisme global. Secara pribadi, saya sangat lega dengan berita bahwa keadilan telah ditegakan kepada dalang dari terorisme internasional. "

Dr Richard dari Komisi Etika dan Kebebasan Beragama, Southern Baptist Convention, memuji tindakan militer AS, ia mengatakan, "Jika ada orang yang layak penyalahgunaan hidupnya untuk kejahatan terhadap kemanusiaan, itu adalah Osama bin Laden."

Warga Sambut Meriah
Berita itu juga menimbulkan berbagai ekspresi emosional dari warga Amerika dari berbagai penjuru wilayah. Sebuah krans bunga yang ditaruh di tugu korban 9/11 di Boston pada hari Senin berbunyi, "Pembalasan adalah milik kita, Damai kini menjadi milikmu. God Bless America".

Kerumunan dari ribuan orang yang berkumpul di Washington DC dan Ground Zero di New York terlihat bersorak gembira merayakan kematian Osama.

Namun, beberapa pemimpin gereja menyatakan respon yang lebih hati-hati. Brian McLaren, seorang pemimpin gereja yang saat ini berada di Inggris, mengatakan sebuah gambar siswa Amerika yang "berteriak, meneriakkan 'USA' dan berpesta pora di depan Gedung Putih "tidak mencerminkan seluruhnya dari Amerika"

Tindakan tersebut juga tidak mencerminkan seorang Kristen, kata Norvelle. "Sering Amerika dan Kristen adalah sebuah kesatuan" katanya.

Dia dan warga lainnya khawatir bahwa perayaan Amerika dapat mengakibatkan pembalasan teror kembali.

Kota New York telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi lebih dari 8 juta penduduk yang ada. California juga mengambil tindakan yang sama di bandara. hal itu dilakukan sebab pemerintah melaporkan bahwa adanya tingkatan ancaman.

Dia juga memperingatkan umat Kristen agar kurangi demonstrasi dan mendesak mereka untuk lebih banyak memperdalam iman, dengan membaca Alkitab, berdoa, lebih memberi pengampunan dan menciptakan perdamaian.

Sumber: Christian Pos