Pada umumnya para pemimpin gereja termasuk di Indonesia menyayangkan sikap berlebihan yang dipublikasikan oleh Harold Camping dan pengikutnya yang secara detail menetapkan waktu dan jumlah dari umat Kristiani yang akan diselamatkan, sebab hal ini sangat tidak Alkitabiah walaupun kelompok tersebut menyatakan bahwa mengutip dan merujuk sebagian pernyataan mereka dari Alkitab.
Pendeta James Wambraw, Ph.D (c) adalah salah satu hamba Tuhan yang turut menyayangkan hal tersebut, saat ditemui di kediamannya di Abepura, Sabtu (20/05/2011) menyatakan bahwa umat Kristen jangan gelisah dan percaya dengan ramalan itu. "gereja tidak perlu gelisah dengan ramalan-ramalan seperti ini, sebab tidak ada pernyataan dalam Alkitab yang menunjukkan tanggal pasti dari kiamat".
"Tetapi yang harus dilakukan umat Kristen adalah menyalakan pelita iman, dengan cara hidup benar dan kudus sambil terus menunggu kedatangan Tuhan Yesus. Selain itu gereja masa kini tidak boleh di'ninabobo'kan oleh keinginan duniawi" lanjutnya.
Dosen Teologia dari STT Nazarene Papua ini juga menegaskan bahwa sebuah ajaran sesat yang tidak sesuai konteks berdasar firman Tuhan pastilah berasal dari orang yang tidak berpengharapan pada Tuhan dan mereka sering membuat umat manusia gelisah. Sudah terbukti telah ada ratusan ramalan yang menubuatkan kiamat pada umat manusia dan hal itu tidak pernah tergenapi. "Sejak gereja lahir, sudah ada banyak nubuat tentang kiamat dan hal itu hanya semakin menyesatkan orang".
Menurutnya orang yang berharap pada Tuhan tidak pernah menghitung hari kiamat. "orang beriman tahu bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya, hal itu akan terjadi kapan saja, orang Kristen tidak perlu menghitung hari kiamat melainkan menghitung hari-hari hidupnya di dunia, apa saja yang dilakukannya untuk sesama dan Tuhan, seperti kata Firman 'Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana'" kata Pdt James mengutip Mazmur 90:12.
Pendeta James Wambrauw juga berujar bahwa apa yang dilakukan oleh Harold dan para pengikutnya memiliki sisi positif yang dapat diambil dan digunakan sebagai cerminan kehidupan sebagai pengikut Kristus. antara lain memperingatkan orang lain untuk hidup lurus dan benar dihadapan Tuhan dan mengajak orang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Namun demikian, persoalan waktu kedatangan dari prediksi lamaran itu yang menjadi permasalahan, sebab ketepatan kedatangan Kristus adalah rahasia yang disembunyikan Tuhan. Ia juga menyayangkan pernyataan dari Harold Camping yang mengatakan bahwa hanya ada 200 juta orang akan diselamatkan, hidup atau mati. Mereka yang tertinggal akan merasakan kiamat dan hidup diantara darah, kehancuran dan penyakit selama lima bulan hingga kiamat total di 21 Oktober, "kabar tentang 200 juta orang yang diselamatkan adalah hal menyedihkan sebab tujuan kedatangan Tuhan Yesus kedunia dan penebusan dosa di kayu salib adalah untuk menyelamatkan semua orang yang ada di dunia yang saat ini berjumlah 3 millyar lebih" .
Gembala dari Sidang Gereja Kristen Nazarene (GKN) Immanuel, Kotaraja ini mengatakan bahwa kedatangan Yesus Kristus adalah pasti sebab Ia akan datang sebagai Hakim dari segala hakim dan Raja dari segala raja untuk mengambil orang-orang yang hidup dalam Kristus, baik yang mati dan dibangkitkan maupun yang hidup. Salah satu petunjuk dalam Alkitab yang dijadikan saran untuk menunggu kedatangan Tuhan yakni, bahwa berjaga-jagalah selalu sebab hari Tuhan akan datang seperti pencuri pada malam. Seperti yang dituturkan pada Surat 1 Tesalonika pasal 5.
"kita tidak perlu menunggu sampai ada orang yang membuat ramalan kiamat untuk sadar kembali pada Tuhan, yang perlu dilakukan adalah selalu mengucap syukur, hidup kudus dan selalu berjaga-jaga menunggu kedatanganNya" pintanya.
Sumber: Tim PPGI
