Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Perayaan Paskah Oikumene 2011di Provinsi Sumatera Utara.
MEDAN (SUMUT) - Perayaan Paskah umat Kristiani Provinsi Sumut 2011 secara oikumene yang dipimpin Pdt Gilbert Lumoindong dari Jakarta memperingati Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian yang dihadiri ribuan orang berlangsung penuh sukacita dan penuh rasa persaudaraan dan kebersamaan sesama antardenominasi gereja yang dilangsungkan di Pardede Hall Medan, Jumat (29/4/2011).
Pdt Gilbert Lumoindong menantang umat Kristen lewat pemberitaan Firman Tuhan yang disampaikannya bahwa setiap umat Kristen tanpa kecuali, apakah itu gembala, pengurus gereja, majelis, jemaat atau apa pun posisi, kedudukan, laterbelakang, suku, ras, golongan, asal, tua atau muda, kaya atau miskin harus punya keberanian untuk menunjukkan jati diri meski banyak tekanan dan harus punya keberanian untuk meninggalkan dosa. Selain punya keberanian meninggalkan dosa, umat Kristen juga harus percaya mujizat Tuhan dan setia mengikut Tuhan Yesus.
Beliau yang mengutip ayat Firman Tuhan Yohannes 11:25 sesuai tema Paskah: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Sub tema: “Dengan semangat kebangkitan Yesus Kristus mari kita tingkatkan kebersamaan dalam kebhinekaan sesama anak bangsa menuju masyarakat adil dan sejahtera.” Kisah Para Rasul 4:12menyatakan:
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Korupsi di kalangan pejabat, perselingkuhan ada di mana-mana, pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba melanda para remaja dan pemuda, kembali Pdt Gilbert menantang bahwa “jika saudara memahami arti keselamatan, kebahagiaan, sukacita, damai sejahtera, rumahtangga yang harmonis, hidup rukun sesama maka Anda harus punya keberanian yang tangguh untuk meninggalkan dosa itu.”
Keberanian sebagai orang Kristen lanjut Pdt Gilbert bukan ditunjukkan karena kalung salib yang dipakai, bukan dari Alkitab yang dibawa, bukan dari lagu-lagu yang rohani yang selalu dinyanyikan. Tapi pengikut Kristus dikenal karena keberaniannya meninggalkan dosa-dosanya. Umat Kristen tidak boleh munafik, kalau sudah terlanjur korupsi jangan korupsi lagi, suami dan isteri harus setia saling menyanagi, sayangi anak-anak, jangan salingkuh lagi. Remaja tinggalkan kesenangan pergaulan bebas dan narkoba. Itu keberanian menjadi orangg Kristen, tambah Pdt Gilbert.
“Jadi keselamatan itu bisa diukur dari keberanian meninggalkan dosa, mempercayai mujizat dan kesetiaan. Tanpa kesetiaan tidak ada kepastian keselamatan. Kita masih hidup di dunia ini, gereja pun belum sempurna, siapa pun kita tidak sempurna, tapi hanya orang setialah yang bisa melihat kemuliaan Tuhan,” lanjutnya lagi.
Plt Gubsu H Gatot Pudjo Nugroho, ST menyatakan sambutannya yang dibacakan Asisten I Pemprovsu Hasiholan Silaen mengajak umat Kristiani supaya bangkit dari kahidupan yang negatif kepada kehidupan yang positif sesuai ajaran agama.
Paskah bertujuan mencerdaskan umat dari kebodohan dan memerangi kemiskinan menuju kemakmuran. Diharapkan, kiranya perayaan paskah ini tidak hanya seremonial tapi dapat mengamalkan arti kebangkitn bagi setiap pribadi untuk diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.
Sebelumnya Ketua Panitia Pdt PF Wakkary menyampaikan laporan panitia, kemudian sambutan Pdt Lucas Timotheus MA (Sumatera Berdoa) dan tokoh masyarakat DR RE Nainggolan, MM dan mewakili Walikota Medan yang dibacakan Daudta Sinurat.
Ibadah Raya Kebangkitan Yesus Kristus itu dihadiri pejabat dan tokoh masyarakat termasuk anggota DPD RI Parlindungan Purba, JA Ferdinandus (Ketum Sumatera Berdoa), pengusaha Sumut Nelson Matondang, dr Sofyan Tan, kalangan ibu PWKI dan lainnya.
Pimpinan gereja yang hadir meliputi Uskup Agung Medan Mgr Dr AB Sinaga, OFM.Cap, pimpinan Gereja Ortodoks Pater C Manalu, Ketua Majelis Pusat GPdI Pdt DR MD Wakkary, Pastor Moses Alegesen, MA (Gereja Anglikan), Ketua PGPI Sumut Pdt Paul F Wakkary. Ibadah paskah dimeriahkan dengan pujian dari pasangan Minggus Tahitoe dan Diana Nasutian, penyani Yunita Sitorus br Manurung dan drama serta pagelaran musik dan tarian India.
Sebagai kepedulian sosial sehubungan dengan Perayaan Paskah Umat Kristiani Sumut 2011, juga diadakan pengobatan gratis berupa pemeriksaan gigi dan pengobatan umum di beberapa tempat termasuk Rutan Tanjung Gusta dan Simpang Pos beberapa hari sebelumnya. Perayaan Paskah itu berlangsung aman dan tertib dan pihak keamanan berjaga-jaga di dalam dan luar gedung.
Sumber: Harian Analisa
Beranda
»
ibadah
»
ibadah oikumene
»
Medan
»
Paskah
»
Pemerintah
»
sumut
» Perayaan Paskah Oikumene 2011di Provinsi Sumatera Utara
Monday, 2 May 2011