Thursday, 9 June 2011

Thursday, June 09, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Christian Solidarity Worldwide (CSW) Desak Pemerintah Indonesia Lindungi Kelompok Minoritas. LONDON (INGGRIS) - Christian Solidarity Worldwide (CSW)desak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan melindungi kelompok-kelompok agama minoritas serta melestarikan kebebasan beragama.

Seperti diberitakan Christian Today, Ketua Pelaksana CSW, Mervyn Thomas di kantornya yang berlokasi di menuturkan kisah perjalanan tiga minggu delegasi CWS di Indonesia melihat bukti timbulnya kekerasan terhadap umat Kristen dan Ahmadiyah oleh komunitas Muslim.

Ia berujar bahwa Cristian Solidarity Worldwide yang adalah oraganisasi yang menangani masalah kebebasan beribadah umat Kristen dan umat yang ditindas oleh mayoritas menyatakan telah memperingatkan pemerintah Indonesia bahwa pelanggaran kebebasan beragama di negeri ini semakin meningkat, Hal ini didapat dari laporan delegasi yang mengunjungi beberapa gereja yang ditutup paksa di Bekasi dan Bandung dan bertemu pendeta yang melaporkan meningkatnya kadar pelecehan, ancaman dan serangan.

Pendeta Palti Panjaitan, pendeta dari gereja HKBP Filadelfia di Bekasi, Jawa Barat, mengatakan kepada CSW bahwa mereka dilarang menggunakan gedung gereja oleh walikota meskipun telah diberi izin oleh pengadilan untuk beribadah di bangunan tersebut.

Intervensi walikota telah memaksa jemaat untuk bertemu dan beribadah di luar di jalan, di mana ia bahkan mengadakan perjamuan dan pembaptisan.“Ini tidak aman dan tidak cocok,” katanya

“Kelompok radikalah yang ingin membatasi kami, mereka bermaksud untuk melihat seberapa lama kami kuat beribadah diluar sebelum kami menyerah. Ini akan memakan waktu yang lama.” ujarnya.

Warga Muslim yang telah mendukung warga gereja juga mendapati intimidasi dari kelompok Islam radikal

“Kami membutuhkan dukungan dari masyarakat internasional. Harus ada kebebasan beragama bagi semua, “kata Pdt Panjaitan kepada CSW.”

“Meningkatnya radikalisme dan pelanggaran kebebasan beragama tidak hanya masalah di Indonesia namun juga menjadi agenda internasional.”

“Pengaruh Wahhabi telah berkembang dan kita perlu lebih banyak tekanan dunia Internasional. Kami perlu bantuan masyarakat internasional untuk menjadi penawas, sebab jika tidak, kami putus asa, kami akan hancur.”

Kunjungi Ahmaddiyah
CSW juga mengunjungi komunitas Muslim Ahmadiyah dan bertemu dengan korban kekerasan di Cisalada dan Cikeusik.

Tiga orang tewas dan banyak lagi luka-luka ketika massa dari 1.500 serang 21 anggota komunitas Ahmadiyah di Cikeusik, di Provinsi Banten

Delegasi CSW bertemu dengan empat orang yang selamat, salah satunya menjelaskan bahwa ia ditelanjangi, diseret melalui sungai, dan dipukuli dengan tongkat dan parang sebelum kehilangan kesadaran. Dia menyatakan bahwa para penyerang bahkan mencoba untuk memotong penisnya

“Mereka berteriak bahwa saya adalah seorang ‘kafir’ dan harus dibunuh,” katanya

“Kami hanya menginginkan keamanan,” kata salah seorang Ahmadi. “Jika pemerintah Indonesia tidak dapat melindungi kita, kami meminta masyarakat internasional untuk membantu kami. Kami adalah warga negara dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara lainnya. “

CSW menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengekang kegiatan kelompok Islam radikal serta menjunjung tinggi pluralisme.

Seorang delegasi mengatakan tradisi pluralisme di Indonesia telah menjadi kebanggaan negeri ini namun belakangan ini kerukunan agama dan kebebasan beragama adalahmenjadi bermasalah dan menurut CWS jika Pemerintah Indonesia tidak melindungi minoritas, menuntut pelaku kekerasan dan mengekang radikalisme dalam segala bentuknya, maka akan menjadi masalah.

“Kami mendesak Indonesia untuk mengambil tindakan tegas, dan kami mendorong Indonesia untuk mengundang Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan agama atau kepercayaan untuk mengunjungi tahun ini, untuk melakukan penyelidikan independen ke dalam pelanggaran kebebasan beragama.

“Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB, G-20 dan ketua ASEAN, memiliki tanggung jawab untuk bertindak. Ini adalah kepentingan sendiri untuk melakukannya, sebab reputasi negaralah yang dipertaruhkan. “

Sumber: Christian Today